Semoga di tahun ini rezki berlimpah ruah, anak suami istri dan semua anggota keluarga sehat wal afiat, dan ibadah semakin taat. Semoga di tahun ini full semua yang baik-baik pokoknya. Full bahagia, full senyum, full isi dompet, full ceria, dll.. 

Nah, beberapa tahun belakangan, aku rajin menulis beberapa resolusi setiap akhir atau awal tahun. Mulai dari resolusi yang B aja dan hanya butuh konsisten dalam menggapainya, hingga yang butuh effort luar biasa dalam mewujudkannya. Tapi udah beberapa tahun ini, udah enggak lagi ku ungkapkan dalam sebuah tulisan blog. Lebih ke malas kali ya. (Aduhh.. Jangan ditiru🤦‍♀️)

Tapi ini masih awal tahun, kan yaa! Aku malah jadi terinspirasi untuk membuat resolusinya lagi, nih. Setelah 2 tahun belakang kosong update resolusi. Btw, kenapa mesti nulis resolusi sih? Kan semua bisa mengalir aja. Toh hidup masih akan terus berjalan sebagaimana mestinya.. 

Benar! Tapi, Hey!! Ucapan adalah do'a. Apalagi Ucapanmu yang terabadikan dalam sebuah karya. Mungkin beberapa tahun setelah kau menulis mimpimu disana, kau akan lupa. Namun, beberapa tahun itu barangkali semesta berusaha keras mewujudkan mimpimu itu. Nanti kau akan dibuat termangu saat suatu waktu mimpi mu terwujud, dan ternyata kau telah lama mengabadikannya dalam tulisan. Jadi inilah mengapa aku kerap membuat catatan resolusi. Karena ada rencana demi rencana terbaik yang aku berharap di tahun itu terwujud.

Over all, 2023 dan 2024 memberi kesan yang cukup baik buat keluarga kecilku. Terutama dalam hal ekonomi. Alhamdulillah selalu cukup sesuai batas kemampuan.

Namun ujianku bukan dalam hal ekonomi. Di pertengahan 2023 tepatnya di lebaran haji saat kami pulang kampung, ada problem yang cukup mengguncang fikiran ku. Sempat susah move on dan menyalahi takdir karenanya🥺. Aku merasakan sedih, kecewa, dan menyesali nasib di waktu bersamaan. Namun berkat dukungan suami, semua itu terlewati dan aku telah ikhlas menerima semua itu sebagai bagian dari perjalanan hidup.

Pun di tahun 2024 dari pertengahan sampai akhir 2024, lagi, keluarga di kampung halaman di uji. Terutama Ibuku. Tentu masalah dia adalah masalah aku juga. Awal-awal terasa berat. Aku sempat mengkhawatirkan kesehatan Ibu. Namun Alhamdulillah makin kesini, ibu seperti sudah menerima takdirnya kali ini. Mohon do'anya juga semoga Ibuku selalu sehat hingga aku benar-benar bisa membahagiakannya semaksimal aku mampu.

Yasudah! Mari kita lupakan semua hal-hal yang membuat sakit hati, duka, luka, dan kecewa. Kita fokus saja pada hal-hal yang membuat hati tenang dan bahagia. Di tahun 2023-2024, tentu kebahagiaan juga menyelimuti keluarga ku terutama aku secara pribadi. Apa saja?

Anak kedua kami

Resolusi untuk garis 2 di tahun 2023 telah tercapai. Sehingga Maret Tahun 2024, kami telah kedatangan anggota keluarga baru. Perempuan. Maka pas lah sepasang buah hati kami. Birendra Iman Sakti dan Adzkira Nur Sakti.

Di Tahun 2023 pula, Suami lulus PPPK setelah beberapa kali mengikuti tes CPNS selalu gagal. Maka kami menyebutkan lulus PPPK adalah rezki adek yang di dalam perut saat itu dan rezki keluarga tentunya.

Alhamdulillah sah satu kavling😁

Di tahun 2024, Alhamdulillah perlahan kami juga bisa menambah beberapa aset berupa tanah perkebunan dan sepetak tanah kavlingan di Bengkulu. Ini tentu hal yang luar biasa juga bagi ku. Keinginan kami berdua perlahan terwujud dan sudah ada cikal bakalnya. 

Kami pengen punya rumah di Bengkulu. Entah nanti bakal menetap disana atau tidak, semua tergantung keadaan. Setidaknya rumah untuk berteduh kalau lagi di Bengkulu sudah ada. Meskipun nanti bukan kami yang menungguinya, tapi ada anak-anak sebagai penerus. Jika nanti anak-anak akan sekolah di Bengkulu, mereka tidak perlu cari kontrakan lagi jika rumah kami pribadi sudah berdiri. Dan jika sudah ada rumah di Bengkulu, maka keluarga ku yang di kampung halaman sana, bisa dengan mudah jika ingin bermain atau menjengukku. Aku sangat merindukan kebersamaan dengan keluarga besar ku disana. Hikss...

Do'ain yaa, semoga kami diberi rezki untuk segera mempercepat proses pembangunannya. Aamiinn..

Yap! Kebun ini ditanam Paksu saat kami sedang masa bertunangan. Sawit di kebun yang dinamakan belebak. Tanahnya adalah tanah orang tua, jadi kami cuma punya hak full atas tanamannya. Bukan kebunnya. Alhamdulillah di akhir-akhir tahun 2024 lalu, sudah kelihatan hasilnya dan sekali panen bisa mencapai 500 kg-an dengan jarak panen 3 minggu sekali. Alhamdulillah bisa perlahan nabung buat beli roda empat nanti. Hehe Aamiinn..

Dan sebagai penutup di Desember tahun 2024, kabar bahagia datang dari adekku. Ia telah berhasil sampai ke Taiwan dengan segala prosesnya. Kehidupan barunya telah dimulai. Ia berhasil fly ke negeri orang dan menjadi TKW di Taiwan setelah 1 tahun lebih mengikuti pelatihan dan masa tunggu. Ia sudah memimpikan ini sejak lama. Tentu pencapaian dia adalah kebahagiaan bagiku. 1 beban fikiran ku karena memikirkan dia akhirnya clear juga dan membuat lega. Do'ain ya semoga dia selalu betah di tempat kerjanya, dapat majikan baik dan dikelilingi orang-orang baik disana hingga semua rencana-rencananya terwujud.

Yap! Aku masih aktif nge-blog di tengah gempuran shoppee affiliate, tiktok affiliate, YouTube adsense, dan terbaru FB Pro. Kenapa aku nggak terjun kesana juga seperti mereka? Bukan aku nggak mau! Aku takut nggak bisa fokus dengan blog dan tidak bisa konsisten dengan yang baru aku tekuni. Karena aku sadar, semua itu akan menghasilkan cuan jika kita konsisten. Maka begitulah, aku tetap setia menulis di blog. Selain untuk melatih daya berfikirku, juga sebagai media healing dan penghilang stress saat lagi ada cobaan hidup. Hahaa...

Aku berharap di tahun ini bakal banyak kerja sama dengan brand produk dan platform penyedia jasa layanan artikel. Aamiin

Kedatangan bibit baru

Awal tahun dimulai dengan kedatangan bibit sawit baru. Kami ada kebun yang sebagian sudah ditanami sawit, sebagian lagi belum. Maka sawit ini nantinya akan ditanami sawit. Menanam sawit dari 0 ini bukanlah perkara yang mudah. Bukan sedikit biaya yang dibutuhkan. Mulai dari menebas, menanam, menyemprot, merumput, memupuk hingga drama anak sawit yang dimakan musuhnya (bisa landak, tikus, hama, dll). Hingga harus mengganti anakan sawit dengan yang baru. Butuh kesabaran ekstra dalam proses perawatannya.

Ini lebih ke resolusi Pak Suami, sih. Kalo aku selalu mendukung kalau memang dirasa sudah dibutuhkan dan kita sudah di mampukan untuk itu. Di tahun 2024 juga sudah aku izinkan beli mobil karena kasian liat dia sering pulang malam dan kehujanan habis dari kerja. Bahkan sampai nginap karena hujan deras dan nggak bisa pulang sementara teman-temannya udah pulang semua dengan mobilnya. Kebetulan rumah kami paling jauh dari kantor dibanding teman-teman dia, pulang juga nggak serempak.

Namun dia memilih keputusan lain dengan membeli aset tanah. Dan ini keputusan yang tepat juga sih, menurut aku. Keputusan paling bijak. Karena untuk saat ini, kalau mau jalan-jalan masih muat lah kami ber-empat di atas motor karena anak-anak masih kecil. Hehe

Beberapa bulan ke depan aku bakal vakum jadi ibu pekerja. Maka aku ingin fokus ke keluarga. Namun meski begitu, di akhir tahun 2025, aku berharap bisa mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Aamiinn.. 

Nah, mungkin itu dulu ya resolusi kita di tahun 2025 ini. Yuk bantu do'akan semoga semua resolusi kita di tiap-tiap tahunnya bisa terwujud dan selalu ada kemajuan dalam pencapaian. Aamiinn..

Be nice ya 2025! Kami berharap banyak bertemu hal-hal baik di tahun ini😊