Ditengah besarnya keinginan ku yang ingin hidup di kota seperti masa kuliah dulu, namun di sisi lain relung hatiku, aku beruntung banget karena saat ini hidup di desa yang polusinya bisa dibilang lebih rendah dibanding hidup di kota.
Masih bisa menghirup udara segar karena masih banyak pepohonan serta berbagai perkebunan masyarakat. Selain itu didukung pula dengan kurangnya jumlah kendaraan yang berlalu-lalang yang bisa menyebabkan polusi udara.
Beda lagi ceritanya kalau aku tinggal di kota. akan banyak sekali polusi udara yang bakal membuat tubuh bekerja lebih keras demi kesehatan. Polusi kendaraan, polusi asap pabrik, polusi pembakaran sampah, polusi sungai, dan berbagai polusi lainnya yang membuat bumi penuh dengan selimut polusi.
Selain mengganggu kesehatan manusia, Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim yang memberi dampak buruk terhadap kita. Manusia yang tinggal di dalamnya.
Berbagai polusi yang menyebabkan perubahan iklim
Dalam KBBI, Polusi diartikan sebagai pengotoran atau pencemaran. Baik itu berupa pencemaran udara, air, hingga tanah.
Baca juga: Menikmati keindahan pantai Linau
Menilik dari pengertian polusi itu sendiri, polusi terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya yang sering terjadi, yaitu:
1. Polusi udara
polusi udara bisa disebabkan oleh asap pabrik |
Pencemaran udara ini bisa disebabkan oleh beberapa zat pencemar, seperti:
- Sulfur Oksida yaitu berasal dari pembakaran arang, gas, dan kayu serta aktivitas industri. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan tanaman dan iritasi tenggorokan.
- Karbon Monoksida, zat ini berasal dari pembakaran tidak sempurna mesin mobil dan mesin bahan makar lainnya. Bisa menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, keracunan, gangguan metabolisme otot, sesak napas, hingga kematian.
- Kabon Dioksida, berasal dari pembakaran minyak bumi, pengolahan batubara, dan kebakaran hutan. Zat pencemar ini dapat menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
- Nitrogen Oksida, zat ini bersumber dari pembakaran mesin kendaraan, produksi energi, dan pembuangan sampah. Memiliki sifat karsinogen dan mengakibatkan hujan asam yang bisa merusak tanaman dan hutan.
- Hidrokarbon zat ini diperoleh dari kegiatan industri, transportasi, pemanfaatan gas alam dan minyak bumi, serta proses dekomposisi bahan organik di alam. Zat ini berdampak menyebabkan penyakit leukimia dan kanker.
2. Polusi Air
Pembuangan sampah ke sungai dapat menyebabkan polusi air |
- Limbah rumah tangga (detergen, kertas, plastik, dan sisa bahan makanan)
- Limbah pertanian (pestisida kimia dan pupuk anorganik)
- Limbah industri (menyebabkan pencemaran karena terdapat logam berat yang merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup)
- Limbah pertambangan menghasilkan zat pencemar berupa asam sulfat dan senyawa besi.
3. Polusi tanah
polusi tanah bisa terjadi akibat resapan sampah yang ditimbun |
Lalu bagaimana bisa berbagai polusi tersebut menyebabkan perubahan iklim?
Sering melihat berita banjir di ibu kota? Selain akibat keteledoran manusia yang sering membuang sampah ke sungai, hal itu tidak bisa lepas akibat terjadinya perubahan iklim di bumi. Perubahan iklim berkaitan dengan intensitas atau curah hujan yang terjadi. Semuanya berawal dari polusi udara yang menyebabkan pemanasan kota atau peningkatan temperatur.
Baca juga: Wisata Penangkaran Gajah
Jika satu kendaraan saja bisa mengemisikan gas yang mengandung panas sekian derajat, apa jadinya jika ribuan kendaraan yang mengemisikan gas tersebut? Bisa dibayangkan berapa total panas dari kendaraan yang dapat mencemari lingkungan.
Pencemaran udara bisa terjadi karena sudah melebihi toleransi lingkungan yang ada.
Saat atmosfer terus berada pada temperatur yang tinggi, bumi juga terus berputar sehingga secara alamiah awan dingin akan berdatangan untuk mendinginkan panas tadi. Dengan semakin banyak awan, maka lama kelamaan akan turun hujan. Sehingga, terjadilah pemanasan global, perubahan iklim dan pemanasan kota.
Perubahan iklim juga menyebabkan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas matahari. Hal ini tentu tidak baik bagi keberlangsungan hidup manusia.
Dampak perubahan iklim bagi manusia
1. Suhu bumi meningkat
suhu bumi meningkat dapat menyebabkan kebakaran hutan |
- Meningkatnya jumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh panas
- Terjadinya kebakaran hutan dan dengan mudah menyebar saat cuaca panas
2. Terjadi badai parah
- Rusaknya rumah-rumah penduduk dan berbagai bangunan
- Robohnya pohon-pohon besar yang membahayakan
- Dapat menyebabkan kematian
3. Kepunahan spesies
berbagai spesies bisa punah jika tidak bisa bertahan hidup |
- Cuaca esktrem
- Timbulnya hama dan berbagai penyakit
Beberapa spesies bisa beradaptasi dan berpindah tempat untuk mempertahankan hidup. Namun beberapa spesies lainnya yang tidak bisa bertahan akibat perubahan iklim bisa saja mati dan mengalami kepunahan.
4. Risiko Kesehatan
- Akan terjadi kelaparan dan gizi buruk di daerah yang tempatnya sudah sulit ditanami tanaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat memanasnya bumi dan perubahan iklim.
- Perubahan cuaca membuat manusia mudah terserang penyakit dan sakitnya juga mudah menyebar
- Cuaca ekstrem dapat meningkatkan jumlah kematian dan terganggunya pengoperasian layanan kesehatan.
5. Kemiskinan
perubahan iklim dapat meningkatkan angka kemiskinan |
Meningkatnya panas membuat orang menjadi kesulitan untuk bekerja di luar ruangan. Dan semua hal ini bisa membuat masyarakat berada di garis kemiskinan.
Hutan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi polusi dan perubahan iklim
Hutan berfungsi untuk mengatasi polusi dan perubahan iklim |
Kita semua tau bahwa hutan adalah paru-paru dunia. Dan beruntungnya Indonesia memiliki banyak sekali hutan yang bertebaran dan terjaga hingga saat ini. Meski pada kenyataannya banyak juga hutan yang yang berkurang. Baik itu disebabkan oleh kebakaran hutan maupun aktivitas manusia dalam membuka lahan dan membuatnya menjadi perkebunan.
Hutan sebagai pemasok oksigen terbesar di bumi
Hutan sebagai pemasok oksigen terbesar di bumi |
Hutan berperan dalam proses penyuburan tanah
Selain sebagai penghasil oksigen terbesar di dunia, hutan dengan segala tanaman didalamnya memiliki peran penting dalam penyuburan tanah. Daun-daun dari tanaman dan pohon yang berguguran akan terurai kembali sehingga membuat tanah di hutan menjadi lebih subur sehingga tanah tersebut dapat kita gunakan kembali untuk bertanam.
Hutan berfungsi untuk mengatasi banjir dan longsor
Akar pohon yang kokoh dapat menahan curah hujan yang bisa mengakibatkan banjir dan longsor |
Hutan sebagai tempat hidup berbagai flora dan fauna
Berbagai flora dan fauna menjadikan hutan sebagai rumah |
Yuk, berkolaborasi untuk mengatasi perubahan iklim!
setiap langkah kecil dimulai dari diri sendiri |
Baca juga: Waspada kejahatan siber
Nggak usah pusing mikiri orang lain atau mikiri tindakan dari pemerintah jika kita sendiri secara pribadi bisa melakukan langkah kecil tersebut. Mungkin memang kecil. Namun jika dilakukan secara konsisten dan terus menerus, bukankah ini dapat menyebabkan perubahan yang berarti?
Beberapa tindakan yang dapat mengatasi perubahan iklim:
- Mengurangi jumlah pemakaian detergen saat mencuci pakaian
- Membakar sampah rumah tangga sendiri
- Matikan lampu saat siang hari dan biarkan cahaya matahari menerangi rumah
- Matikan TV atau elektronik lainnya jika tidak digunakan
- Memilih bersepeda atau berjalan kaki jika memungkinkan
- Tidak bepergian (dengan kendaraan pribadi) bila tidak penting
- Memakai kendaraan umum
- Sisa sayur/buah untuk dijadikan pupuk kompos
- Limbah plastik untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan seperti tas, bunga, keranjang, lukisan, dll
menanam bunga di pekarangan rumah untuk mengurangi pemanasan bumi |
- Halaman depan bisa ditanami tanaman hias
- Halaman belakang bisa ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan
- Bagian pekarangan kosong lainnya bisa ditanami sayuran hidroponik
Langkah ini bisa membuat rumah jadi sejuk dan alami karena banyak tanaman, lebih sehat karena ditanam sendiri dan minim pestisida, lebih hemat karena sayuran dan buah-buahannya di petik sendiri, bukan dibeli. Serta ramah lingkungan karna dapat mengurangi perubahan iklim.
Selain membuat kantong kita lebih hemat, tindakan ini juga bisa mengurangi pengaruh efek rumah kaca dan polusi pabrik karena banyak produk atau perlengkapan rumah yang kita gunakan sehari-hari ini berasal dari buatan pabrik.
Perbanyak makan makanan alami atau yang ditanam sendiri |
reboisasi sebagai wujud peduli hutan |
Bagaimana jika aku diberi kesempatan untuk membuat kebijakan mengurangi polusi?
Gerakan tanam pohon
Tanam pohon sebagai langkah peduli hutan |
Gerakan rumah hijau
Gerakan rumah hijau untuk lingkungan yang asri |
Itulah 2 kebijakan pertama yang bakal aku lakukan dalam rangka mengurangi polusi demi mengatasi perubahan iklim. Nah, jika kamu diberi kebijakan, apa yang bakal kamu lakuin? Share di komentar, yaa..😊
#SelimutPolusi memang telah menyelimuti bumi kita. Bahkan sudah beberapa dekade terakhir ini bumi kian terasa panas dan kurang bersahabat. Selimut polusi makin menutupi bumi seiring dengan makin banyaknya kendaraan bermotor, pabrik, dan berbagai penyebab polusi lainnya.
Selimut polusi telah menyebabkan berbagai musibah terjadi di bumi. Banjir, longsor, badai, berbagai hama dan penyakit, angka kemiskinan yang tiada berkurang, hingga kematian.
Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Namun tidak terlambat bagi kita untuk menyelamatkan bumi dengan berbagai langkah kecil yang bisa kita lakukan.
Yuk, #TeamUpForImpact yang lebih baik. lakukan dari sekarang dan dimulai dari diri sendiri. Demi kita dan demi anak cucu kita untuk bumi yang lebih sehat di masa yang akan datang.
Sedih banget sama polusi ini. Bener2 peran hutan sangat urgent, ya. Setidaknya kita bisa mulai dari rumah sendiri
BalasHapusMulai sekarang, mulai dari hal kecil, dan mulai dari diri sendiri, harus meminimalisir perubahan iklim. Bumi hanya satu dan harus benar-benar kita jaga dengan baik.
BalasHapusKita bisa ya memulai untuk menjaga kelestarian bumi dengan hal yang dari dekat lebih dulu, dan dari keseharian. Namun jangan lupa untuk dirutinkan
BalasHapusNgeri ya kalau bumi tertutup polusi. Ngebayanginnya aja udah megap-megap. Semoga penduduk bumi makin sadar nih kalau tempatnya berpijak rawan polusi.
BalasHapusJadi kangen sama suasana pedesaan yang alami, ya. Selimut polusi memang meresahkan. Denpasar pun sudah terlalu banyak gedung sekarang.
BalasHapusKetika pandemi langit jakarta bersih biru cantik, sekarang sudah kembali lagi berpolusi...
BalasHapusSetuju solusi tiap rumah memiliki pohon, dan memilah sampah mainimalisir penggunaan plastik trutama wadah stetofoam kalau jajan.
Wah iya, polusi memang makin mendorong perubahan iklim ya mbak
BalasHapusKita harus berbuat, agar dampak perubahan iklim tidak semakin mengancam kehidupan kita
Polusi makin ke sini makin tak terhindari. Kita yang menyadarinya harus action dan mengajak teman-teman untuk memulai menanam dan rajin makan sayur dan atau buah. Selain itu, sebisa mungkin hindari fast food, ya.
BalasHapusSayangnya semakin banyak bencana yang melanda, manusia justru makin tidak peka ya. Semoga kita bukan dari golongan yang tidak mencintai kelestarian alam. Kasihan bumi dan seharusnya kita menjaganya
BalasHapusBerbicara soal perubahan iklim memang gak ada habisnya ya, Mba. Karena, penyebabnya banyak banget. Walau begitu, bukan berarti tidak bisa diatasi. Selama menjalankan gaya hidup yang ramah lingkungan tentunya perubahan iklim akan berkurang. Bahkan kita bisa memulai dari hal kecil, seperti program rumah hijau, dan lainnya.
BalasHapusUdah banyak tanda2 yang nampak dari perubahan iklim. Termasuk bumi yang semakin panas.
BalasHapusAjakan untuk menjaga bumi seperti ini memang harus terus di teriakkan
Ngerasain bgt dampak polusi itu perubahan iklim, cuaca jadi enggak menentu.
BalasHapusKita bisa turut untuk hajar selimut polusi dari hal-hal sederhana ya mba. Jadi diingetin lagi kalau aku pengen banget bikin rumah hijau lagi kayak zaman dulu pas kecil deh jadinya. Sekalian nanam sayuran gitu di pekarangan rumah
BalasHapusGerakan rumah hijau ini ide yang cukup baik menurut saya untuk mengatasi pemanasan bumi. Dengan mewajibkan satu rumah untuk memiliki minimal 1 pohon sudah bisa berdampak dan memberikan perubahan untuk mengatasi pemanasan global.
BalasHapus