Cabe saja sekarang kalau daerahku di angka 85.000 per kilo. Di kabupaten sebelah udah di angka 100.000 per kilo. Angka yang cukup fantastis dan cukup pula membuat emak-emak yang kerap galau pulang dari pasar. Ya gimana nggak galau, Mak? Pusing mutar duit dan beli keperluan. Capek ngatur karena semua serba mahal. Mulai dari sayur, bawang, sembako, telur, dll.
Namun beruntungnya di daerah aku tidak semua hal mahal mengejutkan. Hal ini karena memang daerah ku di desa. Beberapa bahan dapur memang udah mahal di awal. Terus juga nggak semua barang naik drastis kayak di kota. Paling yang saat ini cukup membuat galau adalah harga duo bawang, cabe, telur. Itu yang aku rasakan karena biasannya itu adalah hal yang rutin aku beli tiap ke pasar. Mungkin bagi ibu yang lain beda lagi masalah kegalauannya. Hehe
Tapi ada yang bilang, "Bagus donk mahal! Itu artinya petani kita berjaya. Keberuntungan bagi mereka."
Betul juga sih kalau di fikir-fikir. Harga cabe mahal, artinya petani cabe sedang bahagia. Telur mahal? Itu artinya peternak ayam dan penghasil telur lagi berjaya. Apa emang benar seperti itu? Bagaimana kalau harga pupuk juga mahal? Harga pakan ayam juga mahal? Yakin petani berjaya? Kan tidak juga.
Ok lah kalau harga pupuk stabil. Mungkin petani akan mendapat keuntungan dari harga cabenya yang mahal. Tapi di sisi lain bagaimana nasib pedagang yang bahan pokoknya harus ada cabe? Pedagang gulai misalkan. Rumah makan atau restoran misalkan? Meringis nggak tuh?
Dan begitu pula nasib ibu-ibu rumah tangga yang selama ini harga pasar dan uang belanja udah pas-pasan. Saat semua mahal, akhirnya kita harus mutar otak bagaimana dengan uang segini harus cukup belanja segini. Harus dapat barang yang di perlukan. Benar-benar managemen keuangan perlu di atur lagi jika tidak ingin menggalau melulu. Wkwk..
Baca juga: Aplikasi keuangan digital terbaik
Saat dunia perdapuran sedang tidak baik-baik saja, maka kita sebagai ibu-ibu yang merupakan bendahara rumah tangga harus pintar-pintar ngatur keuangan. Disini aku udah nulis sedikit tips bagaimana ibu muda seperti aku dalam mengatur keuangan di musim serba mahal seperti sekarang ini.
1. Bedakan kebutuhan dibanding keinginan
Cabe adalah bahan pokok dapur yang harus ada |
Dulu aku berprinsip perbanyak pendapatan bukan kurangi pengeluaran. Yap! Itu benar.
Tapi itu hanya berlaku kalau memang ada pilihan buat memperbanyak penghasilan. Ada pekerjaan yang bisa kita jalankan sehingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Namun bekerja sebagai freelancer kayak aku tidak bisa selalu memakai prinsip seperti itu yang kerjaaannya ada kadang nggak ada. Okelah, kalau sedang ada penghasilan. Bisa memenuhi semua keinginan. Tapi saat sedang sepi job? Maka mengurangi belanja dan membedakan mana yang butuh atau wajib dan mana yang sekadar keinginan atau kebutuhan sekunder itu adalah "koencji" agar pengeluaran rumah tangga tetap baik.
Apalagi ibu rumah tangga tok yang hanya mengandalkan gaji suami. Perlu di hitung baik-baik itu antara pengeluaran dan pendapatan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Berabe, Makk! Kacau pembukuan kita. Yang ada malah hutang dimana-mana.
Baca juga: Agar biaya hidup tak tergerus inflasi
Pokoknya mana yang kebutuhan primer dan harus ada itu yang kita dahulukan. Namun mana yang sekadar keinginan, hura-hura, tidak terlalu penting lah pokoknya kita nomor sekiankan. Nanti kalau masa sedang lapang atau ada uang berlebih kita penuhin keinginannya. Sabar yaa.. 😊
2. Belanja secukupnya
Memang susah menahan diri kayak gini. Tapi demi dunia perdapuran yang tetap mengepul, mau tak mau kita harus make cara ini.
Oya, ini berdasar pengalaman aku sendiri ya. 2 minggu yang lalu managemen belanja ku ambyar. Akhirnya managemen ulang dengan suami untuk belanja dikit-dikit aja asal barang nya dapat semua. Cukup efektif kok. Hehe
3. Tahan diri saat sedang megang uang banyak
Gaji suami udah cair? Atau dapat project baru sehingga ada uang banyak? Tahan, Makk.. Tahannnn!! Jangan dulu dihambur-hamburkan sekali belanja ke pasar langsung habis. It's Okay kalau mau membeli apa yang selama ini udah di incer. Tapi tahan yaa. Seperlunya aja jangan sampe bablas uangnya. Hehee.. Masih ada hari esok yang perlu kita persiapkan. Masih ada kebutuhan hari esok yang kita tidak tau itu entah apa. Tapi mau tak mau kita harus mengeluarkan uang untuk itu. Jadi belajar bijak megang uang banyak yok! Aku juga sedang belajar nih. Hihii
4. Hindari berhutang kecuali mendesak
Saat kondisi keuangan tidak stabil, hutang yang menumpuk ini bisa menjadi bumerang buat kita. Alih-alih ingin merasa lapang karena bisa berhutang, malah kita menjadi terbebani dan stres karena banyak hutang. Belum lagi yang dihutangi udah pada nagih. Gimana nggak pusing tuh?
Jadi sebisa mungkin hindari hutang, yah! Kecuali memang mendesak. Misalnya ada yang sakit dan harus segera berobat. Sementara kita nggak punya uang. Maka berhutang adalah solusi karena ini penting.
5. Siapkan dana darurat
Okay! Itu adalah 5 tips yang bisa aku sharing ke ibu-ibu atau mak-emak semuanya. Poin mana aja nih yang udah bunda terapkan di rumah? Semoga dunia perdapuran kita segera membaik ya Bunda. Bantu do'a yang kenceng pak suami kita yang lagi bekerja di luar sana. Semoga rezki kita selalu mengalir bak air. Paling tidak cukup buat kebutuhan sehari-hari. Aamiinn..
Tipsnya mantap semua, nih. Harus diingat bahkan yang udah lama berumah tangga biar ga kedodoran
BalasHapusnoted banget mbak, selama ini kita sering kurang bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. selain itu aq sendiri kadang suka kalap kalo lagi megang banyak duit. jadi harus banyak merubah pola hidup nih
BalasHapuswah ini penting banget ya, kadang pengeluaran tak terduga itu yang ngerusak budgeting hihi..
BalasHapusBener banget mbak, saat pegang duit banyak yuh suka khilaf. Makanya aku klw pas dapet uang langsung dialokasikan ke rekening khusus tabungan. Biar gak diganggu gugat
BalasHapusPaling susah memang memang uang lalu menahan diri untuk tidak membelanjakan. Karena itu kalau ke atm saya ngambil seperlunya saja. Kalau lebih suka habis gak tentu hehehe
BalasHapusNomor 3 itu yang paling susah. Udah kebiasaan kalo lagi banyak uang, selalu banyak keinginan yang harus dipenuhi. Eh pas duit abis, ternyata baru menyesali. Emang kita susah banget sih ngebedain keinginan dan kebutuhan ya kak. Semoga kita bs mengatur keuangan ini dgn baik ya kak.
BalasHapusSiapkan dana darurat, siapkan dana darurat, siapkan dana darurat. Itu kayaknya jadi salah satu tips yang kudu harus diperhatikan betul2 ya kak. Apalagi rumah tangga baru kan masih sering goyang gitu. Ulasan yang bagus nih, tinggal aku cari calonnya aja deh hahaha
BalasHapusSiapkan dana darurat, siapkan dana darurat, siapkan dana darurat. Itu kayaknya jadi salah satu tips yang kudu harus diperhatikan betul2 ya kak. Apalagi rumah tangga baru kan masih sering goyang gitu. Ulasan yang bagus nih, tinggal aku cari calonnya aja deh hahaha
BalasHapusSetuju bangeeeettt <3 jangan berhutang sampai mendesak hahahah. Kerap terjadi ini mbaa, utang konsumtif huhu
BalasHapusAku paling gak bisa kalau simpan uang banyak-banyak di dompet mba, pasti dalam waktu sekejap langsung habis. Gak tahan godaan aku. Kecuali kalau uangnya di taruh di rekening akan lebih safe wkwkwk
BalasHapusIbu harus bisa mengatur keuangan keluarga ya mbak
BalasHapusTerutama menyiapkan dana darurat
Penting banget emang ya buat mengatur keuangan. Biar bisa nabung juga.
BalasHapusmakasih tipsnya, kalau pegang uang banyak memang suka ga nahannn pengen belanja ya. makanya saya yg banyak atur uang suami, saya secukupnya aja buat belanja sayuran hihi
BalasHapusNomor tiga emang penting bangeett. Kalau udah pegang duitttt banyak tuh kayak khilaf aja..
BalasHapusYa betul semua
BalasHapusNomor 3 juga jadi reminder buat saya yang kadang gatal mau beli ini itu
Padahal harusnya bisa ditahan tahan dulu
Alhamdulillah semua tips mengatur keuangan yang ada di artikel ini sudah pelan-pelan saya terapkan, semoga saja tetap konsisten hehe.
BalasHapusYa Allah, reminder banget dari kesemua point di atas.
BalasHapusKebiasaan aku banget kalau udah pagang uang cash banyak berasa "gatal" untuk dibelanjakan.
Penting mengingat bahwa bijak kelola keuangan saat ini untuk tujuan keuangan masa depan.
Penting sekali emang punya dana darurat untuk meminimalisir tergoncangnya ekonomi harian kalau hal hal tak terduga terjadi apalagi dilengkapi dengan memiliki asuransi
BalasHapusAlhamdulillah aku sudah melakukan lima tips di atas mbak. Keuangan rumah tangga aman damai sentausa hehehe.
BalasHapusyes ngatur uang tuh mesti jeli ya, aku pun klo pas lagi ada uang masuk yang sifatnya bukan gaji/pendapatan reguler, sebisa mungkin langsung masuk tabungan / reksdana jadi ga diutak atik buat belanja karena laper mata hihi
BalasHapus