Nah, guys, sebenarnya tau nggak alasan kenapa aku jual salad buah?
Ceritanya gini:
Aku adalah penyuka buah dari masih gadis dulu. Dan buah adalah cemilan yg sehat dibanding jajan junkfood atau makanan berpengawet lainnya.
Buah yang aku gunakan di salad buah adalah buah yg biasa aku konsumsi sehari-hari. Bisa dbilang, isi kulkas kami nggak pernah sepi oleh buah. Juga sebagai jalan ninja membiasakan Rendra, anakku makan buah. Sesekali aku pun membuat salad buah untuk konsumsi pribadi.
Dan di suatu hari, (jadi kayak mendongeng, ya wkwk)..
Saat Bak Mertua dirawat di RS kemaren, kan. Aku buat salad buah dan dibawa ke RS. Kami makannya bareng-bareng dg yg lain. Aku berkelakar, kalau suka nanti aku buatkan dan jualkan. Bercanda sih, waktu itu.
Tapi ada yang menanggapi serius.
"Nian, Neng? Buatlah. Kelak Pakwe, Ndak"
Aku cuma nyengir. Karna itu cuma becandaan.
Tapi si Pakwe ni nagih. Waktu main ke warungnya, beliau nanya,
"Buatlah Neng yang kamu bawa ke rumah sakit kemaren."
Nah, disitulah aku mempersiapkan ide. Mempersiapkan semuanya. Mulai dari nyari nama yang unik, desain stiker sendiri pake tangan, mengubungi teman sesama blogger buat versi digitalnya, survey bahan, cek harga di pasaran, dll.
Oya, bisnis salad buah ini sebenarnya udah banyak yang menekuni. Salah satu sahabatku di Ipuh juga. Agnes. Aku menghubunginya. Memberi tahu ideku ini untuk menjual salad buah di Kaur. Dan dia mensupport ku. "Bagus, Ne! Banyak orang suka jajan. Apalagi kalau disitu belum ada yang jual salad buah" katanya.
Aku makin termotivasi. Dan saat dalam persiapan, ternyata aku baru tau ada juga yang buat salad ternyata di daerah ku ini. Tapi, yaudahlah gak apa. Kan tiap tangan, punya ciri khasnya tersendiri.
Baca juga: Status viral masuk koran
Aku tetap lanjut. Semua itu nggak mudah ternyata. Banyak banget dramanya. Apalagi aku ada anak kecil. Rempong banget uyy. Hehee.. Ditambah lagi, akhir tahun 2021 kemaren, musibah nggak berenti-berenti. Air mata terus yang iringi. Sedih banget kalau ingat ini.. 🥺😢 (Semoga Allah mengangkat drajat keluarga kami. Aamiinn)
Desain karyaku sendiri (dibawahnya tinggal ganti aja apa menu yang dijual) |
Kadang aku mikir apa emang aku nya ya yang ribet? Mau bisnis kecil aja, Semuanya mau perfect. Padahal aku bukan tipe pribadi yang perfeksionis. Tapi aku yakin, semua yang besar berawal dari yang kecil. Perlu merangkak dulu baru berjalan. Perlu berjalan dulu baru berlari.
Akhirnya, horayyyy!! KOMO Fresh salad buahku launching juga.
Aku antusias sekali atas launchingnya KOMO Fresh ini. Aplagi banyak testimoni yang buat aku makin semangat. |
Namun dilema menghampiri. Semangatku surut. Kenapa?
Aku sadar, aku jualan di desa yang mungkin gaya hidupnya berbeda dari kota. Apalagi di desaku, rata-rata adalah berkebun. Awalnya aku fikir ini tidak akan jadi masalah. Toh, kalau orang suka dengan makanan kita, berapapun harganya pasti akan orang beli. Toh banyak juga pekerja kantoran, pegawai, mom working, dan anak muda yang melek kerja disini.
Tapi tidak, entah analisis ku yang salah?
Semua tidak berjalan mulus. Bisa jadi juga karena bulan puasa, ya? Jadi orang nyarinya yang murah, banyak, enak. Begitu barangkali konsepnya. Lebih cocok ke gorengan yang seribuan, atau es buah yang 5 ribuan per cup. Sementara aku jual 10.000 per cup.
Juga bisa jadi karena aku tidak buka lapak secara khusus sehingga diketahui banyak orang. Cuma ngandalkan medsos aja untuk pasarannya dan kulkas di rumah buat nyimpannya. Jadi kurang meyakinkan buat sebagian orang dan orang juga banyak yang tidak tau.
Setelah aku hitung-hitung lagi, bisa dibilang nggak ada untungnya aku jual salad buah. Cuma untung di bisa makan sendiri sepuasnya, juga bisa memberi ke kerabat atau tetangga-tetangga aja. Selebihnya malah rugi. Hey! Konsep bisnis tu ya untung. Kalau nggak untung gagal donk namanya. Kalau mau memberi, beda lagi caranya. Aku berkata ke diri aku sendiri.
Belum lagi harga buah yang mahal
Harga buah yang mahal dan tidak bisa disimpan lama jadi masalah |
Sementara pelanggan pengen buah yang beraneka ragam. Okay! Kalau laku semuanya, aku bakal untung. Tapi siapa yang bisa jamin bakal laku terus? Ya, namanya juga bisnis. Pasang dan surut itu hal yang wajar sih, biasa terjadi. Apa buat dikit aja ya? Tapi kalau buat dikit, buah nggak bisa bertahan lama walau di kulkas. Bisa busuk juga dia.
Baca juga: Madrasah pertama seorang Ibu
Yaudah akhirnya sekarang aku memilih istirahat dulu sementara. Mungkin bakal buat kalau misal ada yang mesan. Sambil nyari ide lain atau menu lain. Jujur, ide awalku KOMO Fresh itu bukan hanya Salad buah, sih. Tapi mau buat susu kurma yang mungkin lebih awet. Tapi terkendala botol. Susah nyari yang jual disini. Beli satuannya mahal banget.
Nanti lah kita mikir lagi, gimana baiknya. Hehee.. Atau kalau teman-teman punya saran dan ide, boleh komentar di bawah, yaa..
Sekarang aku putuskan selama ramadhan ini mau fokus untuk nge-blog dan masak buat keluarga aja. Karena jujur, puasa sambil menyusui anak, ngasuh, sambil dagang, sambil buat menu keluarga, itu sangatttt melelahkan bagiku. Jadi utamakan yang prioritas aja dulu.
Berawal dari hobi makan buah |
Karena aku bukan anak orang kaya yang punya banyak warisan untuk diandalkan😊
Semangat bestiee.. Semangat pejuang receh! Semangat buat semua pegiat UMKM.
Yok bisa yok! Kita saling dukung. Menjadi pegiat UMKM dan enterpreneur adalah sebuah langkah kecil mewujudkan bangsa yang lebih maju. Karna bangsa yang maju adalah bangsa yang warganya banyak pengusaha😊. Ciaeleehh.. Dah kayak motivator aja. Hahaa.. Aku pernah dengar kata-kata ini entah di dalam sebuah seminar atau baca buku, aku lupa.
Bismillah aja dulu sambil dido'akan terus menerus. Sekecil apa pun urusan, jangan lupa libatkan 'campur tangan' Tuhan. 🤗😇
nih ini nih masalahnya kebaca siang, jadi ngiler kan hehe. Aku juga suka banget kak sama menu Salad gurih dan uh mantap deh pokoknya kaya gizi juga.
BalasHapus