Sebagai gadis yang sedang mekarnya memakai seragam putih abu-abu dan kerap merasakan virus merah jambu, tentu memiliki fisik yang sempurna adalah dambaan setiap gadis remaja. Namun apalah dayaku yang saat itu berat badan hampir di angka 70. Ya! Aku pernah segendut itu. Dulu! Saat masih berseragam putih abu-abu.

Merasa minder? Tentu. Aku pernah merasakannya. Gak PD dengan tubuh aku sendiri. 

Pernah di bully? Ya jelas. Diomongin "Batang beringin" lah sama teman. Meski hanya candaan, namun faktanya kalau keseringan di omong gitu, cukup menyayat hati. Hikss.. Tapi aku saat itu ya nyengir-nyengir aja. Maklumi kalau kawan memang sukanya bercanda.

Apalagi kalau teman-teman lagi kumpul dan kita ikut nimbrung, sontak temen-teman bakal ngomong "Nengsi datang. Kasih tempat - kasih tempat." Hahaa.. Perlu kursi yang lebar banget ya buat postur tubuh gede kayak aku. Huhuu..

Atau kalau lagi dudukk di kursi, teman jahil yang ngomong, "Awas, Neng. Nanti kursinya patah!" Etdah! Ngajak berantem nih orang!

Hahaa.. Konyol emang. Tapi guys, bully is not good. Sesuatu yang kita anggap bercanda, jika itu justru menyakiti hati orang lain itu berarti candaannya nggak berhasil. Bukankah canda menimbulkan tawa? Koq malah menerbitkan air mata? Hehee (Mikirrr)

Lalu karena satu dan berapa hal, aku sakit.  Kehilangan berat badan jauh banget. Kulit yang awalnya kencang berubah menjadi lembek. Dari angka mendekati 70, turun ke angka 50-an. Aku drop. Saat sembuh, guru ku pun berkata, "Nengsi kurusan, ya, sekarang. Nggak cantik. Nggak enak liatnya." Yah lagi-lagi komentar datang.  

Well. Saat tubuh kurus, bertanya ke diri sendiri. Bukankah ini yang aku inginkan? Aku ingin kurus. Aku yang selalu gagal diet akhirnya kurus dengan sendirinya karena sakit. Tak perlu bersusah payah menahan makan lagi, kannn!!

Namun akhirnya aku sadar. Bahwa cantik itu bukan kata mereka. Tapi kata aku sendiri. Dari hatiku. Mau orang bilang begini begitu tentang diri atau fisik aku, ya aku cantik dalam versiku. Aku cinta tubuh ku yang begini. Mau besar atau kurus. Terserah orang mau bilang apa. Aku sudah menutup telinga dari kata orang-orang. Aku tak kan bisa jika harus mengikuti standar cantik dari "mereka".  

Sejak itu aku tak lagi menahan diri untuk makan sesuatu yang aku suka. Jika dulu makan banyak seolah berbuat dosa, sekarang mah bebas. BB yang naik turun juga hal yang biasa buat aku. 

Hanya saja, ini perlu pula digaris bawahi, ya! Kita tetap harus mengontrol diri jangan sampai BB kebablasan. 

Perbaiki pola hidup yang sehat tentunya dengan banyak makan sayur, buah, serta minum air putih. 

Saat badan mulai menggendut dan timbangan kian geser ke kanan, bukankah kita sendiri yang rugi? Terlalu gemuk juga tidak baik. Penyakit mudah banget datang. Badan besar menjadi sasaran empuk bagi penyakit obesitas dan kawan-kawannya. Belum lagi dengan berat badan yang terlalu over, kita jadi susah atau malas gerak. Apalagi olahraga. Waahhh!! susah banget tu di ajak kompromi. Hehe

SEHAT dan BAHAGIA, untuk apa lagi kalau bukan buat diri sendiri? Untuk kesehatan diri kita sendiri. Bukan untuk penilaian orang lain. Tubuh sehat dengan terus menyeimbangan makanan yang sehat dan bergizi serta hati yang bahagia bebas dari toxic-nya orang-orang karena mulutnya. Itulah yang diinginkan semua orang.

So, yuk teman-teman bahagiakan dirimu dengan cara mu sendiri. Bukan dari apa kata orang lain akan dirimu. Cantik itu relatif. Cantik itu yang paling utama ada "disini". Di hati kita yang terpancar melalui tindakan kita. Kalau kita sendiri tidak bisa menghargai diri sendiri, bagaimana mungkin orang lain bisa menghargai kita? 

Jika kamu sendiri tidak mencintai dirimu apa adanya, mau kau ubah fisikmu dengan sulam alis, sulam bibir, runcing dagu, mancung hidung, dan operasi plastik lainnya pun, kamu tidak akan puas hingga akhirnya merasa capek sendiri. 

So, yuk terima dan cintai dirimu apa adanya! Rawatlah dirimu sebagai upaya akan rasa syukurmu terhadap sempurna dan lengkapnya tubuh yang telah Tuhan anugerahkan.

Love your self❤️