Halo teman-teman, bagaimana kabarnya? Meski masih dalam masa pandemi, semoga sehat selalu yaa.
Oya, tak terasa sudah beberapa bulan ini kita semua dihadapi dengan Covid-19. Dari Maret, April, Mei, dan sekarang udah di akhir Juni dan mulai memasuki New Normal. Udah 3 bulan lebih kita berkutat dengan kehidupan baru saat virus itu menyerang. Bagaimana rasanya? Bosan, terkurung, rindu jalan, rindu keramaian, dan banyak rasa lainnya. Namun hal positif pun tak bisa dinafikkan. Ada yang lebih dekat dengan keluarga, ada yang bisa beristirahat jika selama ini sibuk bekerja di luar rumah, dan tentunya kita semua lebih aware lagi dengan kesehatan. Tidak batuk atau bersin sembarangan, rajin cuci tangan serta rajin memakai hand sanitizer.
Meski begitu ada beberapa hal juga yang membuat kita ingin masa-masa ini segera berlalu. Karena mengganggu tatanan kehidupan. Baik itu kehidupan bermasyarakat, beragama, bahkan bernegara. Kita tak bisa salat jamaah, dilarang ibadah di tempat ibadah yang tentunya bersifat jamaah, dilarang resepsi, dilarang kumpul-kumpul, dan di suruh di rumah aja. Sampai bosan dan sampai bingung mau ngapain lagi.
Nah, tentu tidak mungkin kan selamanya kita seperti ini. Bak burung dalam sangkar. Dikurung, disemprot, dijemur. Hehee.. Kehidupan harus tetap berlanjut. Apalagi jika tidak ada pergerakan terutama dalam bidang ekonomi, negara kita akan banyak rugi. Karena itulah kita butuh solusi untuk ini. Solusi bagaimana kita bisa terus melanjutkan kehidupan meski pun di tengah pandemi. Karena kita tidak tau sampai kapan pandemi ini akan berlanjut. Lalu apa solusi dari pemerintah? Yaitu NEW NORMAL.
Apakah new normal itu?
Setelah membaca beberapa artikel, dapat saya simpulkan bahwa new normal adalah cara hidup baru, kebiasaan baru, atau kenormalan baru di tengah wabah covid-19. New normal ini sebagai langkah percepatan penanganan covid-19 di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.
Sejarah terulang
Sebenarnya New Normal ini bukan pertama kali ini aja teman-teman. Sebagaiman yang kita ketahui zaman dahulu juga terjadi beberapa kali pandemi yang mewabbah. Salah satunya flu Spanyol. Flu Spanyol ini terjadi pada tahun 1918. Dikenal juga dengan nama influenza 1918 yang disebabkan oleh virus H1N1 yang berasal dari unggas.
Flu Spanyol menyebar ke seluruh dunia dalam kurun waktu 2 tahun, yakni 1918 sampai 1920. Epidemi flu Spanyol (1918-1920) memiliki tren dua gelombang di mana virus H1N1 pada gelombang pertama lebih mudah dikendalikan (jinak) dan berubah menjadi ganas pada gelombang kedua.
Walaupun bernama Flu Spanyol, penyakit ini bukan berasal dari Spanyol. Hingga saat ini, belum diketahui pasti dari mana virus yang menyebabkan Flu Spanyol berasal.
Namun, diketahui penyakit ini pertama kali muncul di angkatan militer Amerika Serikat pada musim semi 1918 dan dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa kasus infeksi pertama dilaporkan pada Juli 1918. (Sumber Farmasetika.com)
Lalu apakah new normal atau kebiasaan baru saat pandemi Flu Spanyol terjadi? Kebiasaan barunya ialah dilarang meludah atau bersin sembarangan karena virus menyebar melalu cairan.
Baca juga: Ikhtiar Sehat Cegah Corona
Baca juga: Ikhtiar Sehat Cegah Corona
Menuju kebiasaan baru
Berkaca dari Flu Spanyol di atas, bagaimana kita menyikapi New Normal akibat covid-19 atau corona, tentu tidak sama keadaanya antara keadaan dulu sebelum pandemi dan setelah terjadi pandemi. Pasti ada yang berubah dari kebiasaan kita sehari-hari. Contohnya saja beberapa barang yang mesti kita siapkan dalam 1 tas saat bepergian.
Beberapa barang yang tidak bisa dipisahkan dalam era new normal, yaitu:
1. Selalu menggunakan masker dan gantinya serta kantung sampah masker
2. Menyediakan disinfektan sendiri
3. Alat makan dan minum pribadi
4. Alat ibadah sendiri misal mukena, sajadah, qur'an, kopiah, sarung.
5. Tissu basah dan kering
6. Helm pribadi bagi yang suka ojek online
7. Kantong belanja pribadi
Selain itu, ada beberapa pula kebiasaan yang berubah, yaitu:
1. Tidak bisa leluasa bersentuhan atau berpelukan dengan orang lain. Terutama baru kenal
2. Mengurangi kegiatan keramaian dan segera pergi setelah kegiatan usai
3. Keadaan atau situasi di fasilitas umum yang berubah. Seperti sekolah.
4. Protokol kesehatan di lingkungan kantor/tempat kerja yang lebih ketat.
Plus minus new normal
Terhadap suatu kebiasaan baru, tentu tidaklah mudah merubahnya. Apalagi jika itu sudah menjadi budaya, tradisi, atau mendarah daging. Contohnya di daerah pedesaan yang tradisinya sangat kuat dan kental. Ambil saja contoh saat hajatan atau nikahan. Tidak bisa dihilangkan dari kondisi beramai-ramai. Terutama acara adat. Ini akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Dan menurut saya secara pribadi, jika kondisi daerah/desa tersebut masih aman, tentu ini tidak menjadi masalah. Namun jika tidak aman, yaa dampak pandemi akan meluas.
Kita bisa mengambil sisi positif dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Namun tak bisa lepas dari sisi negatif bahwa kehangatan saat kumpul bersama dengan bebas bersentuhan, tertawa, bercanda, akan semakin berkurang.
Belum lagi jika misalkan new normal terus berlanjut dan masyarakat lupa atau lalai untuk menerapkan protokol kesehatan, bukannya mempercepat penanganan covid-19, malah makin memperparah. Makin banyaknya korban virus ini.
Namun pada akhirnya siap tak siap kita tetap akan menghadapi new normal. Insyallah kita positif thinking semua akan baik-baik saja dan pandemi segera berlalu.
Dan satu lagi, saya mengingatkan kepada teman-teman apabila terjadi gejala-gejala bahwa terkena Covid-19, jangan lupa untuk melakukan Covid test di instansi rumah sakit terdekat yang terjangkau. Hal ini berguna agar kita cepat mengambil tindakan kedepannya. Segera lakukan rapid test atau swab test untuk tau bagaimana kondisi tubuh kita.
Selain itu, jika ada hal-hal seputar covid-19 yang infonya teman-teman butuhkan, silahkan download aplikasi halodoc di playstore.
Halodoc adalah sebuah aplikasi kesehatan yang mana kita bisa membaca artikel seputar kesehatan, serta konsultasi secara online. Di aplikasi halodoc, teman-teman juga bisa tau beberapa rumah sakit runukan covid-19. Harga untuk konsultasi juga cukup terjangkau dan yang pasti menghemat waktu. Terkhusus selama masa covid-19 ini, halodoc menyediakan fasilitas konsultasi secara gratis tanpa biaya apapun. Kuy download sekarang. 🙂
Stay safe and stay health semuanya.. 😍
Walaupun sudah era new normal tapi aku masih was-was dan takut kalau mau pergi ke mall atau tempat wisata. Dan akhirnya saya hanya ke pasar dan minimarket terdekat untuk berbelanja dan tentu saja saya memakai masker dan jaga jarak.
BalasHapusKebiasaan baru itu kembali ke aturan islam... baru benar
BalasHapusaku sih siap2 aka, tapi nih anak2 duh belum siap aku melepaskan mereka semua, hiiks
BalasHapus