Di beberapa daerah, ketupat merupakan makanan khas yang wajib ada di hari lebaran Idul Fitri. Selain itu juga ketupat menjadi simbol pula hari kemenangan bagi umat muslim ini. Di setiap momen mengucapkan selamat Idul Fitri selalu tertera dua gambar ketupat bahkan lebih.
Namun setelah lama memperhatikan adanya simbol ketupat ini, apakah teman-teman tahu bagaimana sejarahnya, filosofinya, serta makna yang terkandung di dalamnya. Nanti dulu dech urusan bisa atau tidaknya menganyam ketupat. Nah disini, saya coba menguraikan kembali kepada teman-teman untuk menambah pengetahuan. So, selamat membaca ya...
Sejarah Ketupat
Munculnya ketupat di setiap hari perayaan ini perrtama kali diperkenalkan oleh saah satu dari 9 Wali Songo yang berdakwah di Pulau Jawa. Yaitu Kanjeng Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai salah satu simbol untuk perayaan hari raya Idul Fitri umat Islam sejak pemerintahan Demak di bawah kepemimpinan Raden Patah pada abad ke-15.
Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras, dibungkus dengan daun yang terbuat dari anyaman daun kelapa (janur) yang masih muda. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa.
Selain di Indonesia, ketupat bisa dijumpai di beberapa Negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina sendiri juga dapat dijumpai jenis makanan yang mirip ketupat namun dengan anyaman janur yang berbeda daripada umumnya.
Makna Ketupat
Source: iStockphoto |
Di dalam filosofi Jawa, makna ketupat lebaran bukanlah sekedar hidangan khas hari Raya semata. Namun lebih dari itu. Ia punya makna yang lebih khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Ngaku lepat ini merupakan tradisi sungkeman yang menjadi implementasi mengakui kesalahan (ngaku lepat) bagi orang Jawa. Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon maaf atas kesalahan yang selama ini diperbuat.
Pada tradisi sungkeman ini juga mengajarkan akan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan, dan ampunan dari orang lain, khususnya ampunan dari orang tua.
Sedangkan laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan lebaran. Empat tindakan tersebut adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Banyak yaa. Dan ini arti dari masing-masing kata:
1. Lebaran memiliki makna usai.
Menandakan berakhirnya waktu puasa. Kata ini berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
2. Luberan memiliki makna meluber atau melimpah.
Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.
3. Leburan memiliki makna habis dan melebur.
Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kamu akan melebur habis. Karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
4. Sedangkan laburan adalah labor atau kapur.
Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya adalah agar manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.
Filosofi Ketupat
Ketupat disajikan bersama opor ayam, rendang, lontong, dll (Pict by: @susie.agung) |
Ketupat juga memiliki filosofi khusus yang dalam sekali. Daun kelapa muda ini juga memiliki filosofis yang tinggi. daun kelapa muda yang dalam bahasa Jawa disebut juga sebagai janur merupakan akronim dari "Jannah Nur" atau "Cahaya Surga".
Bukan hanya itu, janur juga kadang dianggap merupakan akronim dari "Jatining Nur", atau yang dalam bahasa Jawa memiliki arti "hari nurani".
Filosofinya, saat lebaran kita harus membersihkan hati dari segala macam hal negatif sehingga bisa kembali ke fitri, kembali suci dengan saling memaafkan.
Selain itu, pembuatan ketupat yang harus dianyam dengan rumit itu juga punya makna tersendiri. Kerumitan anyaman ketupat menggambarkan keragaman masyarakat yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi. Sementara itu, beras dimaknai sebagai nafsu duniawi.
Bentuk segi empat ketupat yang begitu khas menggambarkan prinsip "kiblat papat, limo pancer (empat arah, satu pusat)", yang memiliki makna "ke mana pun manusia melangkah, pasti akan kembali pada Allah".
Bentuknya yang punya empat sisi itu juga melambangkan empat macam nafsu dasar manusia, yaitu amarah (emosi), lawamah (lapar dan haus), sufiah (nafsu untuk memiliki sesuatu yang bagus atau indah), dan muthmainah (memaksa diri). Keempat nafsu dasar ini dikendalikan saat puasa. Dengan memakan ketupat saat lebaran, seseorang sudah dianggap mampu menahan nafsunya.
Secara keseluruhan, ketupat memiliki makna sebagai nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani.
Secara lebih detail, berikut filosofis dari ketupat:
1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia
Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat.
2. Kesucian hati
Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
3. Mencerminkan kesempurnaan
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.
Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “KUPA SANTEN“, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Salah Mohon Maaf).
Resep Ketupat Ketan
Ketupat ketan santan |
Dan, berhubung sebentar lagi mau lebaran, kayaknya kurang afdhol ya kalo lebaran tanpa adanya menu ketupat. Baik itu ketupat lontong, maupun ketupat santan. Umumnya masyarakat membuat ketupat nasi putih biasa. Yang akan dihidangkan bersama opor ayam, lontong, dll.
Nah kemaren aku baru aja membuat ketupat ketan santan dan alhamdulillah berhasil akibat teracuni liat dagangan sepupu. Mau order kejauhan. Tapi kita jadi pingin banget. Dengan sedikit mendesak suami nyariin daun kelapa muda, akhirnya aku eksekusilah. .Sempat lupa di awal cara nganyam. Agak kusut. Hihii.. Tapi ketupat yang kedua dan seterusnya lancar hingga mencapai 22 buah. Cukup untuk konsumsi sendiri dan bagiin ke tetangga kiri kanan.
Oya, aku belum bisa ngasih tutorial cara nganyamnya yaa.. Mungkin nanti aja aku kasih tipsnya di youtube aja biar gampang m hehe..
Dan bagi kamu yang juga mau coba gimana cara membuat ketupat ketan santan anti gagal ala aku, ini dia resepnya:
Bahan-bahan:
1. Ketupat yang sudah dianyam 20 buah ukuran sedang
2. Kelapa 1 buah ukuran sedang,
3. Garam segenggam (kira-kira 1,5 sendok centong nasi), bagi yang tidak suka asin bisa dikurangi.
4. Beras ketan 2 canting
Cara membuat:
1. Rendam beras ketan sekitar 1 jam lalu tiriskan.
2. Parut kelapa yang sudah disiapkan tadi, lalu remas, ambil santannya hingga 2 liter.
3. Ketan yang sudah ditiriskan, masukkan kedalam ketupat dengan takaran 3/4 bagian (lebih dari setengah besarnya ketupat)
4. Masukkan ketupat yang sudah diisi ketan ke dalam panci/kuali.
5. Masukkan santan dan garam, lalu tutup wadah.
6. Rebus dengan api sedang hingga kuahnya kering. Jangan lupa sering di lihat. Dan sesekali di aduk.
7. Jika sudah kering, angkat dan dinginkan
8. Ketupat ketan santan siap disantap bersama keluarga tercinta.
Bagaimana? Cukup mudah bukan? Dengan bahan utama cuma beras ketan, santan dan garam saja. Selamat mencoba. 😉
Baca soal ketupat ini, aku jadi rindu moment ketika menganyam daun kelapa untuk membuat ketupat bersama simbahku. Kerinduan semakin membuncah saat ini kita ga bisa mudik. Alhasil, kemungkinan aku bakal beli aja ketupatnya dan praktek buat ketupat sesuai resepe dek nengsih. Heheh
BalasHapusHehee.. Selamat membuat mbak. Kalo nasi lontong, atur aja berasnya jadi 1/2 besar ketupat
HapusDuh, menggoda sekali nih rsepnya, apalagi ini makanan kesukaan mamaku untuk berbuka puasa hehe. Btw, aku sampai sekarang tetep nggak bisa ngayam ketupat huhuhu tolong tutorial mengayamnya disegerakan ya mbak haha
BalasHapusHaha.. Insyallah mbak nanti dibuat tutorialnya
HapusLa banyak kemajuan semenjak berumah tangga ya Bu. Lah bisa buat ketupat.saya ni belum bisa masak ketupat sampe Sekarang. Mungkin nanti setelah menikah ya hehe
BalasHapusDari zaman sebelum nikah udah bisa buat say.. Belajar lah. Cukup rumit nganyamnya.
HapusAku mau numpang makan ketupat aja deh. Boleh gak?
BalasHapusBoleh. Asal ke kaur sini. Wkwk
HapusKayaknya aku mau numpang makan ketupat aja ah di rumah Nengsih sambil belajar anyam ketupat.
BalasHapusMari.. Marii
HapusKetupat kean pakai kuah durian mantap kan. :)
BalasHapusbikin ketupatnya tuh sampai terakhir ramadahan bersama almarhum emak lum berhasil juga, masih ndak beli tuhlah. tapi emang beda lontong yang pake ketupat sama plastik
BalasHapus