Ada banyak sekali kenangan yang tertancap di memori. Jika Indah, kita ingin rasanya itu terulang kembali. Namun jika buruk, berharap itu takan terulang. Rasanya ingin sekali lupa. Namun mau bagaimanapun, itu tetaplah bagian dari hidup kita.
Kenangan bersama Ayah
Jauuhhh.. Barangkali belasan tahun silam, ketika Ayah dan Ibu memutuskan untuk berpisah, aku ikut bersama Ayah. Karena memang saat kecil dekat sama Ayah. Kemana-mana selalu aja mengekor Ayah kemanapun ia pergi.
Hal apa yang aku ingat tatkala bersama Ayah?
Banyak hal.. Bukan hanya yang Indah. Tapi juga kenangan pahit. Kenangan pahit saat itu adalah tatkala Ayah memutuskan untuk pergi meninggalkan Ibu. Aku menangis. Berlari mengejar Ayah. Hingga akhirnya mobil yang Ayah tumpangi itu tak bisa berangkat karena aku mengejar, memanggil dan merengek terus ingin ikut beliau.
Dan akhirnya dengan berat hati ibu membiarkanku ikut Ayah dan Ayah membawaku. Selanjutnya aku tak ingat lagi apa yang terjadi. Namun aku selalu ingat moment itu. Moment bertangisan saat ia pergi. Saat aku tak bisa jauh dari beliau.
Lalu kemudian di masa kecilku, aku yang sudah terbiasa jauh dari kasih sayang keluarga yang utuh, di tempa agar jadi wanita yang kuat. Yang tak manja dengan kehidupan.
Ikut Ayah
Aku juga pernah ikut Ayah bekerja di Lebong Tandai. Saat itu Ayah bekerja sebagai pembelah batu disana. Saat sore menatap jalan menanti beliau pulang. Saat pagi melepasnya pergi dengan kasih sayang. Beruntungnya saat itu, saat di rumah kontrakan hanya ada aku dan ayah, aku memiliki tetangga yang baik hati. Yang perhatian dan selalu mengajakku bermain.
Pernah saat itu ketika Ayah bekerja, aku menghilangkan kunci kontrakan. Aku benar-benar merasa takut. Khawatir ayah marah. Bahkan nangis. Namun ketika Ayah pulang, ia tak marah. Ntah memang tak mau marah atau karena tak tega melihat aku yang sudah menangis. Beruntung Ayah masih punya kunci cadangan sehingga bisa masuk rumah lagi.
Teringat saat-saat Ayah menggendongku
Ketika malam-malam beliau pergi bertandang ke rumah temannya. Aku di gendong di belakang punggungnya dan beliau menggendong lalu memegang dengan erat karena aku yang sudah tertidur.
Ahhh... Kenangan itu indah disaat yang pahit.
Dan challenge dengan tema kenangan masa kecil ini membuatku ingin memutar kembali semua memori itu.
Biarlah ia jadi kenangan masa kecilku. Menjadi pewarna dalam hidupku. Sebuah kisah yang akan menjadi dongeng sebelum tidur bagi anak-anakku kelak.
Sekarang gantian yaa.. Giliran kamu yang ceritain masa kecilmu ke aku. Hehee..
Tidak ada komentar
Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊