Perjalanan kami dilakukan pada hari minggu tanggal 1 April 2018. Wahh.. bertepatan dengan April Mop, yaa.. Yaitu hari ngerjain orang sedunia, wkwk. Yes, sayang banget aku nggak sadar kalau tanggal itu adalah April Mop, kalau sadar dan ingat itu hari mop, pasti bakal ada yang jadi korban dech. Hihii..
Perjalanan ini nggak terlalu ekstrim sich dibandingkan dengan perjalanan ke Bukit Kaba kemaren. Setidaknya selisih 3 jam, kami udah nyampe di lokasi dengan selamat. Jalan yang tidak terlalu curam, meski pun agak licin karena memang malam harinya hari hujan.
Dan untuk biaya kesini pun juga nggak terlalu mahal. Paling kita hanya membutuhkan uang buat beli bensin motor, serta bayar sewa nitip motor yang kalau pengalaman kami kemaren bayar sewa nya Rp 5 Ribu/ orang. Dan jangan lupa juga buat bawa cemilan yaaa.. baik itu nasi, snack, kopi, atau susu. Karena cuaca dingin air terjun bikin nafsu makan kamu bakal nambah guys. Percaya dech, pengalaman soalnya. Hehehee (padahal emang hobi makan walaupun nggak di air terjun. wkwk).
kecapnya si Agil wajib bawa ni, nggak da kecap, dianya nggak makan. hadehh |
Dari Bengkulu kami berangkat pukul 08.00 pagi. Nyampai didepan tulisan tugu pengenal (anggap aja namanya itu. Karena aku lupa bahasa lainya. Heheh) masih pukul 09.00. dan masuk lagi menuju rumah warga untuk parkir motor membutuhkan waktu 30 menit. Setelah parkir motor barulah kita berjalan kaki. Kata kak Agung, leader kami. Beiau sudah yang ke sekian kalinya ke air terjun ini. Dan kemaren membutuhkan waktu 1 jam 30 menit. Tapi ternyata alhamdulillah 1 jam an kita tembus. Mungkin karena kita kumpulan dari wanita-wanita seterong kali yaa.. hahaaa
Lumayan banyak yang ikut. Yaitu sebanyak 18 orang dengan 9 motor. Ada 4 orang cowok yang berangkat. Yaitu Kak Agung, Bang Kamil, Robet dan Syamsul. Selebihnya adalah cewek-cewek semua. Yaitu ada mbak siti, Dek Salsa, Feby, Ani, Nurul, Agil, saya sendiri, Dela, Endang, satu lagi saya lupa, serta 4 orang lagi teman-teman dari UNIB. Meski ada insiden kecil di jalan, yaitu dengan hilangnya kendali motor Robet yang melewati lubang dan ia terjatuh, meski sedikit membuat macet lalu lintas, semua baik-saja. Robet hanya terkena lecet dikit ditanganya. Dan kamipun tetap melanjutkan perjalanan.
diam-diam motoin orang. #AdekSalsa |
Selama perjalanan, di awal kami melewatinya dengan semangat membara serta canda tawa. Namun di akhir, kami semua malah diam. Paling ada 1/ 2 orang saja menceletuk memecah kesunyian. Lelah browww… tapi ini nggak da seberapanya dibandingkan melewati jalan-jalan curam dan tinggi menuju Bukit Kaba last time. Hemm (jadi rindu pengalaman nge-trip ke Bukit Kaba tempo hari).
Selama perjalanan di
jalan setapak yang kami lewati, banyak sekali pepohon di sekitarnya. Dan ada
juga tu pipa besar yang panjanggg banget. Mungkin itu saluran air dari sumber
air. Mungkin juga dari air terjun. Mungkin sich. Hehee..
dimanapun berada, sholat jangan tinggal ya guys..;-) |
Ada hal unik juga selama diperjalanan yang kami temui. Yaitu menemukan potongan sandal orang yang tercecer. Putus. Wkkwk.. berarti untuk kesini juga jangan main-main dengan sandal atau sepatu ya guys, jangan pake sandal jepit dulu untuk melewati perjalanan sejauh 4 KM ini. Dan sebaiknya make sepatu yaa.. apalagi bagi yang takut pacet. Bisa-bisa disamperin pacet, lo, #Iewww
cek beceekkk.. (Pinjam Sandalnya dulu y Kak Agung. hehee) |
Dan sebelum mencapai air terjun Datar Lebar pun, kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam hijau yang indah. Hutan yang berkolaborasi dengan perkebunan warga. Ada perkebunan karet, kopi, bahkan rebung (bamboo tepatnya. Hahah), berikut juga suara gemericikan air.
jangan ditanya berapa x ulang untuk dapat spot foto sama percikan air kayak gini. hahah |
Finally, selamat menikmat air terjun datar Lebar dech.. selamat menikmati cuaca dinginya, spot fotonya, batu besarnya, air segarnya, dan lain-lain. Kalau penasaran datangi langsung yuk. Dan jangan lupa juga untuk posting foto-fotomu di sosmed. Sekalian mempromosikan wisata Bengkulu gitu lohh.. #nanananaaa…
numpang baca dikit, euyy.. (acting doank. wkwk) |
Mungkin itu aja ya teman-teman, yang bisa aku share, dan aku saranin ke teman-teman, untuk datang ke tempat ini tidak pada musim penghujan. Karena kayak yang aku bilang tadi, jalanya liciiiiinnnn …. Serta dimanapun kalian bepergian, tetap jaga kekompakan, empati, dan ibadah jangan pernah tinggal. Terimakasih. Wassalamu’alaikum wr.wb
indahnya langit Datar Lebar |
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah.. Keduluan lagi.. hehee
BalasHapusHahaaa.. Kk kalah cepat. Wkwk
HapusDitunggu cerita next trip nya mbak😍😍
BalasHapuskalau kesini nggak disarankan musim hujan berarti ya... ntar sandalnya putus kayak orang itu, hihihi
BalasHapus