cuplikan film orang ke-3 |
Film ini lagi booming sob, kemaren-kemaren pas balik dusun, tetangga asik nonton orang ketiga. Pas buka FB, ada update status di tengah malam, yang bunyinya, "Nggak bisa tidur nich, akibat nonton orang ketiga, " lalu di coment oleh temanya, "Iya aku juga nggak bisa tidur nonton orang ketiga.". Ya salaammm.. Aku tertawa getir. #Eaaakkk (Gaya doank yang ini mah. Hehee). Dan bahkan, sampai di Bengkulu, adek-adek dan teman-teman asrama nonton orang ketiga juga. Bahkan mbak-mbak di asrama ini. Aku ramal dech, sinetron ini akan panjang episodenya. Sampai beratus-ratus bahkan mungkin beribu (Lebay yak. Haha), karena banyak yang nonton dan ratingnya tinggi. Mulai dari kisah orang tuanya, anak-anaknya bahkan bisa jdi sampai ke cicit. Hehehee.. Bisa jadi juga bukan hanya orang ketiga, tapi akan ada orang ke empat, kelima, ke enam, dan seterusnya. Huahuaaa.. Sejak kapan aku jadi peramal?? Tidak.. Tidak.. Itu bahasanya aaj yang ekstrem. Hehee.. Tapi bukan tidak mungkin lah. Melihat pengalaman sinetron yang sudah-sudah mah gitu.
Mengenai antusias nonton orang ketiga ini,
Aku bahkan sempat kesal sama mbak-mbak di asrama ni karena keasikan nonton sinetron orang ketiga, terus nyuekin aku yang ngajak ngobrol. Huhuu.. Sedih bingittss.. Sakit tau' dicuekin. 😣
Jadi ceritany gini. Malam itu, aku bersama Mbak Lena, Mbak Roli lagi stay di kantor rusunawa, dan kami ngidupin TV. Biar nggak ketinggalan info. Sekaligus mencari hiburan.hehee... Di Rusunawa ada TV?? Iya dunkksss.. Asrama elits gitu loh..wkwk.. Tapi jangan berfikir negatif dulu yaa.. TV d rusunawa ini disediakan per lantai. Lantai 1 tepatnya di kantor, di lantai 2, lantai 3, dan lantai 4. Tujuan disediakan TV ini adalah agar mahasiswa tidak kudet terhadap berita-berita baru di luar sana yang penting untuk menambah wawasan. Kita punya jam khusus untuk nonton koq. Jadi nggak bisa semaunya saja bisa nonton. Nah, kembali lagi cerita tadi nich, sebelum sinetron orang ketiga itu mulai, kami ngobrol santai. Berdiskusi tentang asrama, tentang kegiatan asraka, sampai ke pernikahan. Yaaakkk??? Secara kan, bulan depan mbak lena akan menikah. Hehee.. Tapi, pas acara itu mulai, sejenak kami semua fokus nonton. Lalu aku mulai bosan. Aku memang sudah tidak suka lagi sinetron berapa lama ini. Bahkan tidak suka nonton TV lagi semenjak tinggal di asrama. Lebih suka duduk di meja belajar untuk mebaxa, atau menulis blog. Hehee.. Bukan sok rajin Yaa..!!. Lalu, pas aku bosan, aku pun mengobrol. Ngomong kepada mereka dan bertanya sesuatu. Tapi aku malah dikacangin. Huhuu... Mereka fokus banget nonton. Aku juga sich salah x ya ngajak ngobrol di saat yang tidak tepat. Huahuaa.. 😫.
Akibat kesal karena nggak di apik, akhirnya aku memotret mereka yang asik nonton. Ahhaaa.. Aku cekikan sendiri tertawa melihat foto mereka. Mbak Roli yang bengong tangan diatas paha, duduk manis di atas kursi, dan mata tak berkedip. Lalu mbak Lena juga nggak kalah kocaknya. Mata fokus kedepan, tangan di atas dagu, mulut tertutup rapat. Pas aku motret, eh, matanya berkedip. Beda dengan mbak Roli yang tidak berkedip sama sekali pas aku ambil angle foto tadi. So, hasil foto nya nggak cantik banget aku hapus dan foto ulang. Nahhh..ini fotonya lebih manis tanpa mengurangi sisi kekocakanya. Bwahahaaa.. Hingga mereka sadar kalau sedang di foto dan pas aku post d whatsapp mereka malah malu. Maaf ya mbakk.. Nggak maksud buat malu koq. Hanya saja sedikit jahil. Hahahaa..
Cerita punya cerita, mereka lagi fokus melihat akting si Marshanda yang menangis akibat anaknya dalam sinetron tersebut hilang. Dan ternyata meninggal karena hanyut.
Mbak-mbak nggak marah sama aku karena ngepost foto mereka di snap WA. Tapi aku sadar diri lah. Nggak tega. Akhirnya aku hapus juga foto itu meski udah diliat beberapa orang. Tenang mbak.. Foto itu nggak akan menjatuhkan harkat martabat, dan kewibawaan kalian. Janji dech. Hehes.
Setelah mereka sadar akhirnya kami cekikikan bersama melihat foto mereka. Wwkwk.. Duh.. Mbak.. Mbak...
Namun, Selang beberapa menit, akhirnya kembali hening. Dan mereka berdua udah fokus kembali ke orang ketiga. Dan aku juga nonton sich sinetron ini. Karena penasaran. Dan ternyata memang fsinetron ini akting para meainya Bagus banget. Feel dan chemistry para pemainnya dapat. Ya maklumlah, diperankan oleh artis profesional yang sudah terbiasa akting. Bukan artis baru yang tenar dadakan. Hehee.. Dan ternyata juga di film ini semua adalah orang ketiga bagi pasangan yang lain. Meski mereka sudah menikah dan punya pasangan masing-masing, namun hati tak bisa dibohongi. Perasaan Cinta di hati mereka tetap ada. Kisah Cinta masa lalu mereka. Meski mereka tidak bersatu, namun cintanya abadi. Dan mereka juga harus profesional dalam mengelola hati. Antara pekerjaan, persahabatan, dan Cinta.
Dan lagi aku kembali bosan. Aku ajak lagi ngobrol tapi kembali tidak di apik. Hahah. Nasib mu neng... Neng.. Sekarang amkamu malah jadi pelakor antar mbak lena dan mbak roli. Eh.. Eh.. Bukan perebut laki orang yaa.. Tapi perebut remot orang. Hahahaaa... Iyaaa... Akibat nggak di apik, aku pun mengancam akan merubah Chanel TV. Tapi lagi-lagi aku nggak di amin. So, bisa ditebak kan?? Apa yg aku lakukan kemudian?? Tepat sekali! Merebut rekot dan mengganti chanel. Hahahaa.. Aku girang banget bisa ngerajin mereka. Maaf ya mbakk.. Nggak maksud juga merusak kebahagiaan orang lain. Tapi malam itu aku ingin di dengar. Hahaa.. Dan tau apa yang terjadi kemudian?? Aku dikejar sama mbak Roli. Akhirnya dengan masih memakai mukena karena baru selesai sholat Isya dan malas naik ke atas untuk ganti mukena, kami kejar-kejaran. Bahkan sempat keliling lantai 1 rusunawa sebelah kanan, terus mutar akibat ngejauhi mbak roli, yang berusaha ngerebut remot kembali dariku. Aduuhh.. Jadi ingat masa kecil yang suka main kejar-kejaran. Hihii.. Sementara mbak lena ngakak melihat kami kejar-kejaran. Kayaknya mbak lena berusaha jadi suporternya mbak Roli dech. Wkwkwk..
Dan karena mbak roli badannya lebih rampung dari aku, lincah dan larinya juga cepat, aku nyerah dech.. Jangan-jangan mbak roli dulu atlit lari ya?? Hhaahh.. Aku lasrah dan aku serahkan remot itu ke mbak Roli. Aku ngos-ngos an. Perut ku sakit akibat lari sambil tertawa. Hahaha.. Dasar...!! Gara-gara orang ketiga nich. Hahah.. Akhirnya aku pun naik ke atas, ke kamarku. Mbak roli dan mbak lena lanjut nonton. Haduuhh.. Sudahlah.. Selamat menonton aja mbak. Semoga episode sinetron itu segera berakhir, doaku dengan pesimis. Heheee..
baca juga: Pelakor apa pebinor?
Jadi gimna?? Kamu suka nonton orang ketiga juga?? Atau pernah mengalami hal-hal yang mirip seperti yang aku alami? Ahaaa..
Pokoknya Untuk teman-teman yang hobi nonton ini, ambil hikmah baikbya aja yaaa.. Jangan terlalu terlena denag sinetron ini. Toh itu semua hanya akting. Mereka enak, dapat duit dari aktingnya. Lah kita?? Hanya sebagai penikmat saja. Bahkan emosi kita diaduk-aduk gegara bmnonton sinetron. Bahagia, senang, twrharus, sedih, menangis, tertawa, kita ngerasakmin sekaligus sesuai dengan alur cerita. Sudah pasti itu sudah teraduk. Dan jangan sampai sinetron ini malah melalaikan kita dari tugas dan tanggung jawab.. Lupa makan, lupa kuliah, lupa kerjaan, lupa anak, bahkan lupa suami. Heheh.. Mending kalau lupa masalah. Ni koa jdi tambah ada masalah ya?? Hahaa.. Itu masalahmu lah..
Okay dech, itu ceritaku gara-gara orang ketiga. Mana ceritamu?? Hihii..
Tidak ada komentar
Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊