Assalamu’alaikum
wr.wb
Apa kabar
sahabat? Semoga selalu dalam lindungan Allah swt. Aamiin.
Ustadz Ali Diwawancarai Setelah Bebas |
Pada artikel
ini nengsih akan share tentang bagaimana tragedy penangkapan Ustadz H. Zulkifli
M. Ali, Lc. Yang dituturkan oleh beliau langsung. Sehingga harapan Nengsih, apa
yang sudah menjadi pengalaman Al-Ustadz ini juga bisa menjadi pelajaran bagi
kita semua dan dapat di ambil hikmahnya.
Seperti yang
kita ketahui bersama, Ustadz Ali adalah salah satu ulama yang baru saja dilaporkan,
lalu diproses secara hukum karena isi ceramahnya dianggap menyinggung SARA.
Namun atas kebesaran Allah akhirnya beliau dibebaskan.
Ustadz Ali Ketika Menyampaikan Ceramahnya |
Sebelum beliau
menyampaikan isi ceramahnya tentang “Akhir Zaman”, pada sari
Sabtu, tanggal 20 Januari 2018 kemaren, beliau terlebih dahulu menceritakan
tentang tragedi penangkapan beliau. Kurang lebihnya seperti ini:
Pada hari
Kamis, 18 Januari 2018, beliau resmi jadi tersangka. Akhirnya beliau menjani
semua proses hukum. Sebelum berangkat ia berpesan kepada istrinya bahwa beliau
sedang ingin mondok dan agar istrinya menyiapakan pakaian pondok saja, seperti
sarung, kopiah, baju koko. Beliau sudah
berniat ketika di dalam penjara akan menghafal 30 juz serta menamatkan semua
kitab kuning.
Ketika
berangkat, beliau dilepaskan dengan tangis oleh umat. Dan ketika sampai di
Jakarta, beliau didatangi banyak pengacara kelas atas, seperti Ahmad Midan,
Munarman, Kapitra, dll (sebanyak 120 orang pengacara). Lalu beliau masuk
Baleskrim juga didampingi oleh banyak pengacara serta diantar dengan ribuan
umat.
Beliau selalu
ingat pesan Syaikh Ibnu Taimiyah, lebih kurangnya seperti ini:
“Saya tidak
peduli saya mau diletakkan dimana. Jika saya di usir, itulah saatnya saya
mengembara di bumi Allah. Dan jika saya dibunuh, maka itulah perjumpaan yang
sangat saya rindukan.”
Beliau pasrah,
jika ditanya apakah ingin bebas? Tentu saja beliau ingin bebas. Tapi Allah tau
mana yang terbaik.
Singkat
cerita, jam 15.30 beliau dipanggil Direktur Bareskrim. Dan singkatnya Direktur
mengatakan “Silahkan Ustadz pulang, Ustadz bebas. Silahkan berdakwah. Saya
tidak ingin mendeskriminasikan ustadz.
Saya menjalanankan proses hukum”.Dan Ustadz pun dibebaskan. Pada
Jum’at pagi, Ustadz Live di TV One, Dan Jum’at siangnya, beliau diminta jadi
Imam sholat Jum’at di Mabes Polri. Dengan khatibnya Ustadz M Arifin Ilham.
Setelah itu, beliau makan siang bersama. Dan suasana pun menjadi hangat.
Demikianlah sedikit
rangkuman dari catatan saya, cerita tentang tragedy penangkapan dan proses
bebasnya beliau. Ketika keluar, beliau dikawal ketat oleh FPI, kaum muslimin,
ibu-ibu. Sungguh Allahlah yang telah menggerakkan hati mereka. Semua siap
menyelamatkan ulama. Bukan hanya di Indonesia, bahkan di luar negeripun juga
begitu. Kekuatan do’a umat Islam sangat nyata. Bahkan dunia pun mengakui bahwa
Islam luar biasa. Umat islam sangat bersatu.
Semoga cerita
ini bermamfaat untuk sahabat. Terutama untuk saya sendiri, sehingga makin
cintalah kita kepada para ulama dan makin berimanlah kita kepada Allah swt.
Tidak ada komentar
Thanks udah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya. No SARA. Syukron Jazakallah..😊