Akhir-akhir
ini kawla muda dihebohkan oleh sebuah film layar lebar yang disadur
dari Novel 1990 an.. Semua heboh membicarakan Dilan. Media sosial baik
itu instagram, whatsapp maupun facebook dihebohkan oleh Dilan. Lalu
muncul lagi meme2 tentang Dilan. Kutipan "Rindu itu berat, kamu nggak
akan kuat, biar aku aja" sudah banyak tersebar. Lalu dengan kreatifnya
anak2 muda merubah kata-kata tersebut sesuai dengan apa yang ia
inginkan. Ada pro dan kontra disana.
Bagaimana bisa Dilan dengan keromantisanya kepada Meilan mampu membuat anak2 muda terbius oleh rayuan gombalyna.
Meski
banyak anak muda yang pro dan berargumen antusias dengan sosok Dilan,
yang nge-fans sama dilan, namun
ada juga yang kontra. Karena tidak
sesuai dengan agama kita. Agama Islam. Karena Dilan disana merupakan
cerita tentang pacaran anak muda yang dipenuhi hawa nafsu. Misalnya
pendapat salah satu sahabat kita yg di share2 di grup whatsapp.
*Dilan, bukan pemuda idaman*
_Oleh: Muhammad Fahrul Alam_
"Sobat
bagaimana Akhir ini dunia remaja sedang diramaikan film Dilan. Cerita
disadur dari Novel 1990. Sebagai mislim dan muslimah cerdas, tak layak
bagi kita respon cepat dan mudah ikut-ikutan. Yup, berfikir sebelum
berbuat. Ini film makin membawa kedekatan pada Allah atau justru
merangsang kemaksiyatan pada Allah?
Sobat,
dari membaca resume Novel Dilan 1990. Tak ada yang mengagumkan dari
novel tersebut. Cerita didominasi pacaran. Pendewaan nafsu dan maksiyat
atas nama cinta.
Jika banyak yang bilang keunikan ada
diromatisme Dilan. Justru disitulah rayuan maut syaitan membius iman.
Kecerdasan yang ditampilkan hanya kamlufase dari kebodohan pemuda yang
dangkal ajaran agama.
Sobat, jadi g' perlu kita
"kepincut bin ikut-ikut arus hura-hura film roman "picisan" ini. Banyak
hal yang lebih penting kita kaji. Cukuplah viralnya film ini menjadi
pelajaran tersendiri. Bahwa dunia remaja saat ini masih memilukan hati.
Banyak yang belum menemukan jati diri. Sehingga mudah terpesona oleh
gaya hidup yang tidak Islami. Kegelapan dunia remaja ini yang harus
diterangi Islam sebagai ideologi
Sobat, pemuda
idaman bukan yang ahli pacaran. Pemuda idaman bukan yang kreatif
mengumbar maksiyat atas nama cinta dan sayang. Inilah jebakan syaithan.
Agar pemuda Islam terlena dan lupa dunia perjuangan.
Sobat,
yakinlah pemuda beriman ada yang faham tujuan mereka diciptakan. Pemuda
yang dengan ikhlas dan taat pada aturan Islam. Dioptimalkan potensinya
untuk mencintai Islam. Memperjuangkan Islam. Bukan meremehkan ajaran
Islam, dengan gaya hidup pacaran seperti si Dilan.
Sobat,
sebagai bukti cinta kita pada teman yang lain. Yuk, kita ajak mereka
cinta Islam dan mengkajinya. Agar tidak mudah terbawa gaya hidup bebas.
Agar tidak terbawa tontonan sekuler sebagai tuntunan.Eman..mereka pemuda
harapan umat dan agama."
Ahh..ini
membuat aku merasa tergelitik juga dan ingin sedikit berargumen.
Kenapa? Ada apa?? Yahh.. Aku tidak tau tentang Dilan, kenapa bisa
seheboh itu ya? Aku memang beum menonton film nya di bioskop2 terdekat.
Dan juga tidak membaca novelnya. Hanya saja aku akrab dengan judulnya
karena sering diliat sewaktu ke gramed.
Karena penasaran yaa
akhirnya aku baca review Film Dilan di salah satu akun sahabat blogger.
Yaa memang begitulah.. Sosok Dilan yang membuat hati para wanita
meleleh. *huhuu..dah kayak mentega aja hati wanita. Hihii.. Sosok Dilan
yang romantis terhadap Milea namun pada akhirnya tidak dinikahii.
*duuhh.. Sakit. 😬
Ahh.. Anak muda, mudah sekali
ternyata heboh dengan sesuatu hal yang baru. Mudah sekali merobah
mindsetnya dengan cara seperti ini.
Jika memang kisah Dilan dan
Milea itu romantis, percayalah kisah Fatimah Az-Zahra anak Rasulullah
dengan Ali Bin Abi Thalib yang merupakan sepupu sekaligus Sahabat
Rasulullah jauh lebih romantis. Mereka teman sepermainan yang saling
mencintai dalam diam. Tidak mampu mengungkapkan rasa cintanya karena
khawatir kesucian Cinta mereka akan ternoda. Namun pada akhirnya mereka
menikah. Ali menjadi suami Fatimah dan menantu Rasulullah.. Hati siapa
yang tidak bahagia dipersatukan dengan gadis/pria pujaan hati yang telah
lama dinanti. Ahh.. Bila saja kisah cintaku sesuci dan semurni kisah
Fatimah dan Ali.
Anak
muda, teman-teman seperjuanganku, teman2 seumuranku, maupun lebih
muda dan lebih tua daripadaku, kisah2 Cinta sahabat Rasulullah, para
Tabi'in, dan kisah-kisah Cinta manusia2 sholeh banyak sekali di luar
sana yang bisa menginspirasi. Banyakkk..
Bukan aku tidak setuju
dengan kalian yang terhipnotis dengan Dilan. Tapi.. Menontonlah dengan
bijak. Jgn liat dan sisi negatifnya. Tapi liatlah sisi positif dari
film Dilan tersebut. Tentang rasa sikap nasionalismenya, tentang
persahabatn, tentang patuh terhadap orang tua dan guru, dan
lain-lain..
"Dilan, bukan rindu yang berat. Tapi dosa, kamu nggak akan kuat. Aku juga"
"Dilan bukan rindu yang berat tapi fitnah dajjal. Kita nggak akan kuat, yuk hafal 10 surat pertama Al-Kahfi. Aku juga. 😊😇"
"Ah
Dilan.. Bukan rindu yang berat tapi istiqamah jauh lebih berat.
Bisakah kamu bangun disepertiga malam dan istiqamah dengan itu, Dilan?"
*Oupss..
Fenomena Dilan..
Senin, 29 Januari 2018
Label: foto
Opini
Hay semua.. Selamat datang di Blogku.
Kenalin, aku Nengsi Hariyanti, seorang Ibu Rumah Tangga. Menulis di blog adalah salah satu hobi ku.
Yapp!! Menulis apa saja yang aku suka. Berbagi dan menginspirasi, mengekspresikan hati lewat kata-kata, serta menebar manfaat lewat aksara.
Jika ingin kenal lebih lanjut, atau pengen kerja sama, boleh hubungi aku di: Whatsapp: 081532485541
Email: nengsihhariyanti@gmail.com
Ditunggu komentar kece nya ya di blog aku. Semoga bermanfaat!
loading..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nice opinion :)
BalasHapusThanks mbx.. 😘
BalasHapus