Leadership, Training, And Rihlah dakwah KompaQ
(Komunitas Mahasiswa Pecinta
Al-Qur’an)
Assalamualaikum..
Apa kabar antum semuanya? Alhamdulillah
yaa.. masih diberi kesempatan untuk bisa bernafas di bulan yang penuh berkah
ini. Dan Alhamdulillah kita sudah memasuki Ramadhan ke-5 hari ini.
“Makin
Seru, Makin KompaQ, Yaa ..”
Kali
ini Nengsih mau ceritain bagaimana keseruan dari salah satu agenda Rihlah Dakwah
kita di KompaQ. Sebenarnya agenda kita ini udah berlangsung seminggu yang lalu,
tepatnya hari Rabu-Kamis tanggal 24-25 Mei kemarin. Dan sekarang udah tanggal
31. Nahh..Nah…udah seminggu kan?? Tapi gak apa-apalah.. kan gxda kata terlambat
untuk memulai. Hihii
Okey,
sebenarnya udah lama sich agenda ini kita rancang. Yaitu Rihlah Dakwah Anggota
dan Pengurus KompaQ. Tentunya dengan tujuan untuk “Menghasilkan Generasi UMB yang Qur’ani”. Dan Alhamdulillah acara ini berlangsung
tanpa ada kendala yang berarti. Untuk masalah pendanaan, kami udah mengajukan
proposal ke pihak kampus permohonan bantuan dana untuk transport, perlengkapan,
dll. Sementara untuk konsumsinya, kami ngumpulin uang masing-masing 30 ribu
rupiah dan beras 2 canting per orang, tapi karena dananya belum cair, kami
memakai dana yang ada dulu yang nanti akan digantikan kalau sudah cair. Oya, kami
berjumlah 19 orang peserta dengan 12 akhwat dan 7 Ikhwan, ditambah lagi dengan
4 pembina yaitu Ustadz Malito Sebagai pemateri Strategi Dakwah, Ustadz Hardi
sebagai pemateri From Nothing to
be Everything, Kak Nanang sebagai
pengisi Outbond dan Bang Nover sebagai Pembina KompaQ. Dan 2 lagi Pembawa mobil
kami alias supir yaitu Kak Zul dan Kak Iqbal, hehee..
Acara Rihlah Dakwah ini bertempat di Curup,
tepatnya di Pondok Pesantren Muhammadiyah, Kampung Delima. Kegiatan dimulai
dari hari Rabu pagi sampai Kamis sore. Pada mulanya, agenda kami hari Rabu itu
berangkat jam 8 pagi, tapi karena ada kendala sedikit dengan supir, akhirnya
kami bagi menjadi 2 kloter dengan 2 mobil. Kloter 1 berangkat jam 9, dan kloter
kedua jam 11. Karena hanya di jam-jam itu supirnya bisa. Nah, bagaimana
keseruan kita?? Cekidoott…
Sempat
mogok di Kepahiang
Bang supir lagi berusaha menyelamatkan
mobil:-D
Nah, ini Dia.. niat awalnya pengen cepat nyampe,
ehh.. akhirnya jadi yang terakhir nyampe. Hahahh.. yappss, mobil kami mogok.
Dari Bengkulu ke Kepahiang sich, lancar-lancar aja nggak ada macet-macetnya.
Tapi pas kami berhenti di depan gang rumah Bang Nover untuk ngantarin adek Ipar
bang nover (yang numpang kami untuk balik dari Bengkulu ke kepahiang) tepatnya
di depan Indomaret, dan mau berangkat lagi, ternyata mobilnya nggak mau
dihidupin.. hadehh,, ujian x ni yaa. Wkwk.. namun, pada akhirnya mobil yang
kloter kedua kami suruh jalan duluan dan kami akhirnya menyusul dengan minjam
mobil Kak Zul karena montir mobil untuk membengker mobil kami lagi nggak ada, mungkin
karena banyak kesibukan. Kebetulan juga Kak Zul yang orang tuanya tinggal di
Kepahiang ini juga ada mobilny dan sedang nggak dipake.. Dan Alhamdulillah kami
bisa sampai juga meski udah tertinggal jauh dari kloter ke dua.
Sampai di
Curup, Rencana berubah
Keadaan ketika baru sampai curup
Manusia hanya bisa berencana, Allah yang
menentukan. Nah, kata-kata ini tepat banget untuk kami saat itu. Karena kami
tadi mogok, akhirnya rencana kami berubah, yang awalnya berencana nyampe sebelum
zuhur, sehingga masih bisa untuk bersantai-santai dan bisa masak serta makan
siang, namun berubah dengan masak Cuma sorenya aja langsung makan malam. Yahh..
namanya aja waktu yang terjepit. Semua serba dipercepat. Dan yang awalnya
berencana Ta’aruf jam 13.30 Wib, Berubah menjadi Ba’da Ashar. Selagi para
Konsumsi lagi memasak untuk persiapan makan malam, kami dikumpulkan oleh bang
Nover untuk Ta’aruf.. eitss.. jangan mikir macam-macam dulu, Sob.. :-D, ta’aruf
kita bukan kayak orang-orang yang mau nikah, tapi maksudnya adalah perkenalan
diri kami masing-masing kepada sesama anggota Kompaq, biar kami lebih mengenal
satu sama lainya. Biar lebih akrab gitu lohh.. Oya, aku hampir aja lupa kalo
untuk solat Zuhur dan Asar sudah Kami Jamak Qashar kan di Masjid Kepahiang
sewaktu mobil kami mogok. Rencana memang berubah untuk hari Rabu pagi dan
siangnya. Namun untuk Rabu malam dan hari kamis, acara tetap berjalan sesuai
rencana. Alhamdulillah..
Materi 1, Strategi
Dakwah
Penyampaian materi dari Ust. Malito
Setelah Solat Magrib, kami dipersilahkan untuk
istirahat sebentar nich, dilanjutkan dengan solat Isya berjamaah. Dan setelah
salat Isya, kami berkumpul di dalam masjid dengan membawa buku dan pena untuk
masuk ke Materi yang pertama yaitu, strategi Dakwah yang diisi langsung oleh
Ust. Malito dari jam 20.00 Wib – 21.30 Wib. Di Materi ini, kami di motivasi
bagaimana kita harus menjadi seorang pendakwah yang berdakwah atas dasar Cinta.
Saya masih ingat betul kata-kata dalam materinya. “ Dakwah itu persoalan Cinta, Cinta kita
kepada Allah, Cinta kita kepada Rasul, Dan.. Cinta kita terhadap saudara muslim
karena Allah Swt.” , selain itu
juga dalam materinya Ust. Malito mengatakan
“Kenapa Allah ingin kita
yang berada di Jalan dakwah ini? Itu Karena Allah sayang pada kita. Karena
sejatinya bukan dakwah yang membutuhkan kita. Tapi kitalah yang membutuhkan
Dakwah.”. MasyaAllah.. kami
benar-benar termotivasi olehnya..
Dan diakhir-akhir materi, ust. Malito membagi kami
menjadi berkelompok-kelompok untuk diberi sebuah kasus dakwah pada
masing-masing kelompok lalu kami diperintah untuk memberikan pandangan kami
tentang kasus itu dan bagaimana stategi kami menangani kasus tersebut dan harus
diuraikan secara sistematis. Nah, seperti contoh ni, kasus yang untuk kelompok
kami malam itu adalah dimana ada anak-anak muda (remaja) yang hobinya begadang, Geng motor, dll, yang
pada intinya melakukan kegiatan yang tidak bermamfaat.
Salah satu kelompok sedang diskusi
Pandangan kelompok kami pada waktu itu mungkin saja
itu karena mereka kurang perhatian dari orang tuanya, atau karena terlalu
dimanja, atau karena terlalu diberi kebebasan, dan untuk yang anak-anak kos,
mungkin karena jauh dari pengawasan orang tua, nah srategi kami yaitu awalnya
melakukan pendekatan kepada anak tersebut, kalau yang dihadapi kasus geng
motor, maka yang kami dekati adalah ketua gengnya, karena ia yang berpengaruh
disana. Lalu diajak bercerita kenapa dia bisa terjun ke dalam hal yang tidak
bermamfaat tersebut, lalu setelah dekat dan akrab, diajak untuk main ke rumah
kita. Diajak nonton bareng, makan bareng, dll , yang intinya membuat dia nyaman
bersama kita. Setelah itu barulah kita perlahan menceritakan komunitas kita
kepada dia, menceritakan hal-hal unik yang pernah terjadi, bagaimana perjuangan
kita, sehingga membuat ia penasaran dan tertarik untuk bergabung. Setelah ia
bergabung dengan komunitas kita, akhirnya ia kita jadikan pengurus agar ia
konsisten dan disibukkan dengan hal-hal yang positif. Nah, jika sudah begitu,
barulah kita berdakwah bersama-sama mengajak yang lainya. Okey.. itu kalo yang
kasus untuk kami. Kalo yang lainya yaaa lain lagi. Hmhm..
Materi 2, From Nothing
to be Everything
Bang Hardi ketika menyampaikan materi ke-2
Dan setelah materi 1 yang hampir jam 10 malam baru
berakhir, akhirnya tibalah saatnya kami lanjut ke materi kedua. Meski mata udah
mulai ngantuk, tapi kami tetap semangat mengikuti materi ini sampai usai. Dan
Alhamdulillah juga kami disediakan gorengan serta teh untuk dinikmati sambil
materi berjalan. Lumayanlah untuk penawar ngantuk ni. Hohoo..
Okeyy.. materi kita kali ini diisi oleh seseorang
yang luar biasa, pendiri PAUD Langit Biru, yang merupakan sekolah idaman
anak-anak, serta seorang penulis sekaligus sejarawan Bengkulu. Dialah Bang
Hardiansyah.
Materi kali ini juga nggak kalah menariknya dari
materi sebelumnya. Di materi ini, kami lebih ditekankan untuk mencari potensi
diri, pengenalan diri, dan memotivasi diri kami. Ada sebuah sesi atau kuis, atau
apalah namanya itu yang disebut dengan “Tallent Mapping” Disini kami diperintah
mencari 20 kelebihan dan 20 kekurangan pada diri sendiri. Setelah itu kita diperintah
lagi untuk melingkari kata kerja dan menyilangi kata sifat. Lalu kita milih 7
kelebihan yang gua
banget dan 7 kekurangan yang gua banget, lalu
pilih lagi 7 yang tidak
gua banget. Nah, dari sana nanti kita tau apa yang
menjadi bakat dan kekuatan kita dan profesi apa yang bagus untuk pribadi kita.
Kata kerja yang kita lingkari itu sebagai kekuatan, dan kata sifat yang kita
silangi itu sebagai bakat kita. Lebih kurangnya seperti itulah Talent Mapping
yang disampaikan Bang Hardi. Dan untuk lebih jelasnya gimana?, sobat bisa tanya
langsung sama beliau, maklum.. ingatan saya terbatas. Hehee
Tugas dari Bang hardi adalah kita diperintahkan
untuk memulai langkah dari sekarang. Yaitu:
1. Memahami visi diciptakanya manusia sebagai
khalifatullah fil ”ardh yang rahmatan
lil Alamin untuk beribadah kepada Allah
2. Interaksi dengan Al-Qur’an. Ingat bahwa
Al-Qur’an tidak cukup untuk dibaca tapi diamalkan karena akhlak rasulullah
adalah Al-Qur’an
3. Tingkatkan “Valensi” Kurangi “To Have”
4. Ubah mindset dari pencari kerja menjadi
orang yang melamar orang lain untuk bekerja bersama kita. Bukan bekerja untuk
kita.
Materi selesai tepat jam 12 malam. Lama banget
yaachh.. tapi nggak apa-apa, yang penting ini bermamfaat sekali untuk kami. Dan
Bang Hardi juga mentotalkan dirinya untuk kami malam itu, karena beliau nggak
bisa mengikuti acara ini samapai selesai. Beliau harus ke Bengkulu lagi
subuh-subuh karena beliau juga ada mengisi materi pada sebuah acara di
Bengkulu. Terimakasih ya Bang, ilmunya…
Ok Sobat, sampai disitu dulu ya cerita kita tentang
keseruan Rihlah Dakwah KompaQ, masih banyak koq keseruan lainya seperti
bagaimana serunya kita di Outbond sehingga tau karakter teman masing-masing,
lalu keseruan sewaktu Fun Cooking, Suasana Lunch kita di Kebun the Kebawetan
dan keindahan pemandangnya, serta masih banyak keseruan-keseruan lainya.. jadi
ikuti terus tulisan kita yaaa…
Terimakasih dan Wassalamualaikum wr.wb J
Luar biasa neng...
BalasHapussemoga menjadi penulis terkenal...aaminn
jgan lupa ya di sambung lagi ceritanya..
Aaminnn... Mksh Bambang. Hehee
BalasHapusKerennn
BalasHapus