Apa kabar teman-teman semuanya, seperti biasa aku do’akan selalu sehat ya, dan yang sakit semoga selalu diberi kesabaran.
Aamiinn..
Pada edisi kali ini aku bakal share tentang
sesuatu yang menurut nengsih perlu banget untuk diketahui oleh para penuntut
ilmu seperti siswa, maupun mahasiswa. Dan ini juga sekaligus sebagai materi
giliran kultum di rusunawa sebelum sholat dzuhur. heheee
Teman-teman, Ilmu sangatlah berguna bagi kita.
Jika kita umpakan, seandainya kita memiliki banyak harta, maka kita harus
menjaga harta tersebut, kita dibuatnya resah siang dan malam. Bagaimana menjaga
harta ini? meletakkanya ditempat yang aman dan jika dirumah harus di tarok dalam lemari yang terkunci rapat. Berbeda
sekali dengan ilmu. Jika kita memiliki banyak ilmu, sebaliknya ilmu lah yang
akan menjaga kita. Ilmu tidak akan membuat kita resah. Tapi ilmu malah akan
membuat kita hidup tenang.
Kita semua wajib menuntut ilmu. Menuntut ilmu
kemana saja, dimana saja. Dan belajar kepada siapa saja. Kita tentu ingat kata
pepatah popular ini, "tuntutlah ilmu meski sampai ke negeri Cina". Dan kata
pepatah arab pula “utlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi” (tuntutlah ilmu dari
buaian sampan ke liang lahat).
Namun, ada beberapa hal yang harus
kita perhatikan di dalam menuntut ilmu, seperti yang disampaikan oleh Imam
Asy-Syafii, Beliau Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
berkata:
أَخِي
لَنْ
تَنَالَ
العِلْمَ
إِلاَّ
بِسِتَّةٍ
سَأُنْبِيْكَ
عَنْ
تَفْصِيْلِهَا
بِبَيَانٍ:
ذَكَاءٌ
وَحِرْصٌ
وَاجْتِهَادٌ
وَدِرْهَمٌ
وَصُحْبَةُ
أُسْتَاذٍ
وَطُوْلُ
زَمَانٍ
“Wahai saudaraku… ilmu tidak akan
diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya:
(1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5)
bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama.”
1. Kecerdasan
1. Kecerdasan
pict by: pixabay |
2. Semangat untuk mendapatkan ilmu
pict by: pixabay |
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu adalah
salah satu contoh shahabat yang bersemangat sekali dalam menuntut Ilmu. Di kala
saudara-saudaranya di kalangan Muhajjirin sibuk berdagang di pasar dan
saudara-saudara dari kalangan Anshar sibuk bekerja, Abu Hurairah telah kenyang
dengan ilmu bersama Rasulullah
Shalallahu alahi wasallam dan hadir saat saudara-saudara mereka
tidak hadir serta menghafal apa yang tidak mereka hafal.
3. Bersungguh-sungguh
Dalam ilmu jika kita main-main dalam
mencarinya, maka hasil yang kita dapatkan juga akan main-main. Tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Ingat
kata mutiara dari arab ini, “Man Jadda wa Jada”. Siapa yang bersungguh-sungguh,
maka ia akan berhasil.
4. Berkecukupan (materi)
pict by: pixabay |
5. Bersahabat dengan guru
pict by: pixabay |
Saya sangat miris jika diluar sana
terdengar kasus bahwa murid menganiaya guru bahkan sampai meninggal. Seorang
wali murid datang menghajar guru anaknya karena tidak terima anaknya dimarahi.
Dan bahkan seorang guru pun dikasuskan ke kantor polisi. Naudzubillahimndzalik.
Teman-temanku, guru bukan lah musuh
kita. Jika pun kita merasakan guru yang cara mengajarnya keras, itu semua untuk kebaikan kita.
Agar kita tidak melenceng dari koridornya. Jadikanlah guru sebagai sahabat. Dekati
dosen kita, ulama kita, atau kepada siapapun itu tempat kita belajar. Untuk
apa?? Agar kita memiliki juga ilmu yang ia miliki. Biar kita kecipratan
cerdasnya. Seorang guru tentu memiliki ilmu, wawasan dan pengalaman yang luas.
Itulah kenapa kita harus mendekati mereka. Kita juga tidak bisa hanya
menjadikan buku-buku tempat belajar kita. Kita butuh seorang guru/ulama
untuk mempelajari buku atau kitab. Agar kita tidak keliru dalam memahami apa
yang kita baca.
6. Membutuhkan waktu yang lama
pict by: pixabay |
Al Qadhi Iyadh suatu ketika pernah
ditanya “Sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu?”. Beliau menjawab: “Sampai
ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur”
Itulah nasehat-nasehat dari Imam
Syafi’I bagi kita para penuntut ilmu. Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah
dalam mencari ilmu, sehingga kita diangkat derajatnya oleh Allah seperti dalm
QS. Al-Mujadilah ayat 11.
Allahumma aarinal haqqa haqqan,
warzuqnaa tibaa’ah, wa aarinal baatilaa baatilan, warzuqnaj tinaabah,
birahmatika yaa Arhamar-roohimin.. aamiinn..
Keren nasihatnya, kalo benar-bebar diterapkan pasti aman deh didunia dan terlebih lagi di akhirat. Moga kita termasuk orang yang bersyukur...
BalasHapusAamiin..
HapusPoint no 5 tuh yang sekarang menjadi pusat perhatian bnyak orang "Bersahabat dengan Guru". Jangankan bersahabat, berteman saja sekarang sudah jarang
BalasHapusBetul sangat kak.. Smga kita trmsuk ke dalam yg bershbag dg guru
HapusTerima kasih nasihatnya mbak, fira nih lagi malas banget belajar. Ini baca blog mbak jadi semangat lagi
BalasHapusAlhamdulillah kak.. Smga bermanfaat..
HapusSaya suka yang point "bersungguh-sungguh". Ini paling penting menurut saya.
BalasHapusBener kak.. Ilmu akan susah d dapat kalau kta main2..😄
HapusWah remainder banget nih untuk aku. Makasih ya mbak nasehatnya
BalasHapusSama2 mbak.. Itu nasehat Imam syafii. Hehe
HapusMenuntut ilmu emang kewajiban ya dek. Biar hidup punya goals, tenteram & bisa bermanfaat untuk orang lain. Nice reminder. :)
BalasHapusbener banget, menuntut ilmu itu wajib ya, sesuai hadist menuntut ilmu yang mengatakan bahwa "menuntut ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimah"
BalasHapusMenuntut ilmu memang penting sekali.. Semoga kita bisa menjadi pemilik dan penyebar ilmu
BalasHapusIyaapp,, bener banget kak. Makasih sudah di ingatkan yakk
BalasHapusTuntutlah ilmu hingga akhir hayat.
BalasHapusWalaupun katanya sudah tamat master, profesor, atau tingkat pendidikan lainnya, menuntut ilmu tetap diwajibkan walau di luar sekolah ya.
BalasHapusKatanya ilmu jangan dituntut dek , hahaha
BalasHapusMa kasih ya nasihatnya yang indah ini, apalagi mau jelang puasa ini
BalasHapusBetul itu, Man jadda wa jadda.
BalasHapus